» » » Kapolda Kalbar : Hidup Harmonis di Tengah Keberagaman

Kapolda Kalbar : Hidup Harmonis di Tengah Keberagaman

Penulis By on Selasa, 05 Maret 2019 | No comments



Polda Kalbar -  Toleransi menjadi bagian penting dalam tatanan kehidupan. Maka dari itulah, sikap toleran perlu dipupuk dan dijaga.   Berdasarkan hasil penilaian Setara Institute pada Indeks Kota Toleran (IKT) 2018, bahwa 10 kota dengan skor tertinggi adalah sebagai berikut, peringkat 1 adalah Kota singkawang dengan skor 6,513, peringkat 2 Salatiga (6,477), peringkat 3 Pematang Siantar (6,280), peringkat 4 Manado (6,030), peringkat 5 Ambon (5,960).  Sementara peringkat 6 Kota Bekasi (5,890), peringkat 7 Kupang (5,857), peringkat 8 Tomohon (5,833), peringkat 9 Binjai (5,830) dan peringkat 10 Surabaya (5,823).
“Tentunya menjadi tantangan bagi Kota Singkawang kedepan untuk mempertahankan predikat tersebut. Masyarakat Kota  Singkawang memang sangat unik dan plural. Tidak ada yang dominan di Kota Singkawang, namun harmonisasi dalam keberagaman yang saling menghargai agama, budaya dan etnis yang terbungkus dalam Pancasila, NKRI, keberagaman dan Kebhinekaan Tunggal Ika tetap terpelihara di bumi Indonesia melalui bumi Khatulistiwa,” kata Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH, pada acara Dialog Kebangsaan Bersama Dalam Rangka Memperkuat Singkawang sebagai kota tertoleran di Indonesia.
Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH menegaskan, segenap personel Polda Kalbar, khususnya Polres Singkawang, terus berbuat nyata semaksimal demi membantu Pemerintah Kota singkawang untuk membangun sesuai program yang telah ditetapkan.
“Perlu saya sampaikan ada 514 personel Polri di Polres Singkawang yang siap menjaga, mengawal, dan mengiringi pembangunan Kota Singkawang. Tentunya dengan backup penuh dari Polda Kalbar,” ujar Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH.
Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH menjelaskan, situasi Kamtibmas di Kota Singkawang secara umum kondusif. “Ini perlu kita jaga bersama sebagai fondasi yang kuat untuk hidup harmonis di tengah keberagaman dan perbedaan ras, etnis, agama, bahasa, etnisitas, identitas diri dan sosial cultureal lainnya yang merupakan kekayaan bersama bangsa Indonesia,” ucap Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH.

Adapun indikator keberhasilannya dapat dirasakan dengan keberhasilan penyelenggaraan perayaan Tahun Baru Imlek 2019 dan Cap Go Meh di Kota Singkawang yang berlangsung dengan aman, damai dan sukses.
“Kita ketahui bersama bahwa saat ini perkembangan kehidupan masyarakat sangat cepat, arus globalisasi dan nuansa Pemilu 2019 membawa suatu dinamika Kamtibmas tersendiri. Sebagaimana istilah “crimes is the shadow of civilization” kejahatan adalah bayangan dari perubahan dan perkembangan masyarakat itu sendiri,” kata Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH.
Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH berkata, perkembangan tersebut tentunya membawa dampak positif dan negatif. Salah satunya adalah penggunaan teknologi dan media, dengan adanya sistem telekomunikasi yang sudah bisa dakses oleh seluruh lapisan masyarakat hingga ke pelosok pedesaaan, tentunya informasi sangat cepat diterima oleh masyarakat itu sendiri.
“Nah, dalam perspektif kepolisian maka perkembangan tersebut juga dapat menjadi peluang ataupun kerawanan. Korelasinya dalam nuansa Pemilu 2019, bila di identifikasi bersama, maka dalam penyelengaraan pesta demokarasi 2019, muncul permasalahan seperti, penyalagunaan media sosial, isu hoaks, ujaran kebencian dan cyber crimes,” tutur Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH.
Sebagaimana diketahui akhir-akhir ini penggunaan media sosial mengarah kepada ujaran kebencian dan bentuk-bentuk intoleransi serta informasi palsu (hoaks) menjadi trending topik yang marak menghiasi jagad media sosial. Hal ini berlangsung khususnya di situasi politik tertentu, di mana terdapat indikasi adanya persaingan politik yang dilakukan melalui media sosial.
“Tentu peran media dalam membentuk sebuah opini kepada civil society, membuat suatu perubahan dinamika masyarakat saat ini menuntut kita semua berfikir cepat, cerdas dan tepat untuk menentukan bagaimana situasi ini kita bawa kepada situasi yang positif,” ucap Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH.

Perkembangan zaman boleh saja terjadi.  Namun  begitu, kita musti tetap berpegang kepada benteng dan landasan kita sebagai warga negara, yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan UUD 1945 serta NKRI. “Sehingga situasi dan kondisi perubahan tersebut menjadi sebuah kebaikan bagi kita bersama, masyarakat bangsa dan negara khususnya di Kalimantan Barat,” ujar Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH.
Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH  menjelaskan, dalam analisis data Kepolisian kompulir isu hoaks paling banyak masih seputar tentang politik yaitu sebanyak 91,8 persen, dan dalam kurun dua tahun terakhir ini Polda Kalbar sendiri telah menangani 56 kasus (tahun 2017; 19 kasus dan tahun 2018; 37 kasus) tindak pidana ITE, tindak pidana kesusilaan, perjudian, sara, hacking dan ujaran kebencian, ini diakibatkan penggunaan media elektronik dan media sosial yang tidak bijak. “Marilah kita bersama-sama bersatu untuk memerangi berita-berita hoax, dan penyalahgunaan medsos,” tutur Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH mengingatkan.
Pesta demokrasi adalah sebuah nilai besar yang diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan suksesnya serta amannya pesta demokrasi tersebut secara tidak langsung kita mengajarkan masyarakat terhadap pentingnya 4 pilar kebangsaan (NKRI, UUD 1945, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika) yang dijadikan pola pikir dan landasan hidup bangsa indonesia.
“Sehingga dalam menjalankan kehidupannya masyarakat harus memahami pentingnya wawasan kebangsaan yaitu cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. kesatuan atau integrasi nasional bersifat kultural dan tidak hanya bernuansa struktural mengandung satu kesatuan ideologi, kesatuan politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi, dan kesatuan pertahanan dan keamanan,” kata Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH.
Pemilu atau pesta demokrasi tentunya doktrin pesta harus menjadi suatu konsep suka cita, polarisasi bukan menjadi suatu permasalahan namun layaknya pesta maka pemilu merupakan ajang kita bersilatuhrahmi.  Bertemu dan bersama-sama menyemarakannya, kesemua itu adalah bertujuan untuk pembangunan bangsa yang lebih baik.

“Akhirnya, sebagai putra daerah yang besar di Kota Singkawang, saya merasa bangga melihat banyak perubahan dan kemajuan di Kota Singkawang, untuk itu mari kita bersama–sama pemerintah dan seluruh elemen masyarakat mempertahankan nilai – nilai budaya dan toleransi kehidupan bermasyarakat yang sudah kita bangun.  Ini demi menjadikan Kota Singkawang yang kita cintai ini, menjadi kota terbaik di indonesia, baik dalam toleransi, budaya, masyarakat serta pembangunannya,” kata Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH.
Sementara itu menurut Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Prof Dr Mohammad Mahfud MD menilai mewujudkan kebangsaan itu melalui toleransi
“Kalau ada orang beragama namun bermusuhan, maka salah dalam beragama,” ujar  Prof Dr Mohammad Mahfud MD. "Demokrasi yang menentukan jalannya pemimpin yaitu rakyat. Bahkan kita sampaikan bahwa di Singkawang ini bisa menjadi pengukuran daerah toleransi, sesuai yang diberlakukan di Kota Singkawang,” ucap  Prof Dr Mohammad Mahfud MD.

Penulis : Cucu Safiyudin MH
Publish : Humas Polres Sanggau

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya