Polres Sanggau



Kapolri Tegaskan Penindakan Kasus Beras Oplosan, 4 Produsen Besar Naik Penyidikan


Jakarta - Kasus beras oplosan menjadi perhatian serius pemerintah, termasuk Presiden Prabowo Subianto, yang meminta agar dilakukan penanganan menyeluruh dan penindakan tegas. Menindaklanjuti hal itu, Polri bergerak cepat dengan melakukan uji merek beras yang diduga dioplos dan pemeriksaan terhadap para produsen.
 
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menjelaskan, hasil investigasi Kementerian Pertanian pada 26 Juni 2025 terhadap 212 merek beras di 10 provinsi menunjukkan adanya pelanggaran serius. Dari 232 sampel yang diuji, sebanyak 189 merek dinyatakan tidak sesuai mutu beras.
 
“Artinya posisinya berada di bawah standar terkait dengan regulasi yang ditentukan, baik itu beras dalam kemasan premium maupun medium,” ungkap Kapolri, Selasa (29/7).
 
Dari hasil pendalaman, ditemukan 71 sampel beras tidak sesuai SNI, 139 sampel tidak sesuai SNI sekaligus dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), serta 3 sampel beras premium tidak sesuai SNI dan berat kemasan tidak sesuai label. Bahkan, terdapat 19 merek beras yang melakukan tiga pelanggaran sekaligus: tidak sesuai SNI, dijual melebihi HET, dan beratnya di bawah standar.
 
Saat ini Polri telah melakukan uji laboratorium terhadap 9 merek beras, di mana 8 merek dinyatakan tidak sesuai standar mutu atau SNI.
 
“Sudah ada 16 produsen yang saat ini kita lakukan pemeriksaan, klarifikasi. Dan saat ini kita sudah menaikkan sidik terhadap 4 produsen besar, yakni PT FS, PT WPI, SY, dan SR,” jelas Kapolri.
 
Lebih lanjut, Polri sudah memeriksa 39 saksi dan 4 ahli, serta melakukan penggeledahan, penyitaan barang bukti, hingga pemasangan garis polisi di tempat produksi maupun gudang milik produsen.
 
Kapolri menambahkan, sejumlah pengungkapan serupa juga terjadi di beberapa daerah. Polda Riau, misalnya, berhasil mengungkap modus beras reject yang dioplos menjadi beras medium lalu direpacking dan dijual sebagai beras SPHP Bulog. Kasus serupa juga ditangani di Kalimantan Timur, dengan barang bukti sekitar 4 ton beras yang sudah diamankan.
 
“Kami berkomitmen menindak tegas praktik beras oplosan ini, karena sangat merugikan masyarakat dan bertentangan dengan instruksi Bapak Presiden agar pangan betul-betul dijaga kualitas dan distribusinya,” tegas Kapolri.

Polda Kalbar Ringkus Pelaku Curanmor dan Penerima Gadai Senjata Api Rakitan


Pontianak - Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Polda Kalbar) berhasil mengungkap kasus pencurian dengan pemberatan di Kota Pontianak dalam waktu kurang dari 24 jam.

Dua pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) ditangkap. Polisi juga mengamankan seorang pria yang diduga menerima gadai senjata api rakitan dari salah satu pelaku.

Kepala Bidang Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Bayu Suseno, menjelaskan pengungkapan kasus ini bermula dari laporan masyarakat tentang dugaan pencurian sepeda motor pada Sabtu (26/7/2025) sekitar pukul 16.10 WIB di Jalan Purnama 2, Pontianak Selatan.

“Tim langsung menindaklanjuti informasi tersebut. Hasil penyelidikan mengarah pada dua pelaku berinisial OS (29) dan S (36). Keduanya diduga kuat terlibat dalam tindak pidana pencurian sepeda motor,” ujar Kombes Bayu pada Selasa (29/7/2025).

Kedua pelaku ditangkap di lokasi terpisah. OS lebih dulu diamankan di rumah kerabatnya di Sungai Jawi Dalam, sementara S ditangkap pada Minggu (27/7) siang di sebuah kontrakan di Jalan Danau Sentarum.

Penemuan Senjata Api Rakitan
Dalam proses pengembangan kasus, penyidik menemukan fakta baru. Dari hasil interogasi terhadap S, diketahui bahwa ia memiliki senjata api rakitan yang telah digadaikan kepada seseorang berinisial BDP (31), seorang karyawan swasta yang tinggal di kawasan Kota Baru.

“Informasi ini segera kami tindaklanjuti. Tim berhasil mengamankan BDP di rumahnya pada Minggu malam sekitar pukul 22.00 WIB. Dari hasil penggeledahan, kami menyita dua pucuk senjata api rakitan jenis revolver dan empat butir amunisi,” ungkap Bayu.

Salah satu senjata api tersebut diketahui milik S yang telah digadaikan, sedangkan satu senpi lainnya disebut milik seorang juru parkir di Pasar Kemuning yang juga digadaikan kepada BDP.

“BDP saat ini menjalani pemeriksaan mendalam atas dugaan kepemilikan senjata api ilegal. Ketiganya telah dibawa ke Mapolda Kalbar untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut,” tegas Bayu.

Polda Kalbar akan terus mengembangkan kasus ini untuk menelusuri kemungkinan keterlibatan pelaku lain serta asal-usul senjata api rakitan tersebut.

“Ini adalah bentuk komitmen kami dalam menciptakan rasa aman di tengah masyarakat, terutama dalam menekan angka kriminalitas jalanan dan peredaran senjata api ilegal,” tutup Kombes Pol Bayu Suseno.

Tim Puslitbang Polri: Evaluasi Kendaraan Dinas Operasional Kepolisianpada Fungsi Samapta dan Binmas di Satuan Kewilayahan


Pontianak, Kalbar - Kendaraan operasional kepolisian dirancang khusus untuk memberikan mobilitas tinggi, kecepatan, dan ketangguhan di berbagai medan dan kondisi jalan. Dilengkapi dengan perangkat seperti sirene, lampu rotator, dan sistem komunikasi canggih, kendaraan ini mendukung tugas-tugas seperti patroli rutin, pengawalan, pengejaran, serta penanganan situasi darurat seperti bencana atau kerusuhan. Dengan desain mencolok yang menampilkan warna khas dan lambang institusi, kendaraan ini menjadi simbol otoritas dan kehadiran negara dalam menjaga keamanan publik. Selasa (29/7).

Untuk menjawab berbagai tantangan operasional, Puslitbang Polri melaksanakan penelitian berjudul “EVALUASI KENDARAAN DINAS OPERASIONAL KEPOLISIAN PADA FUNGSI SAMAPTA DAN BINMAS DI SATUAN KEWILAYAHAN”. Tujuannya adalah menilai kualitas kendaraan operasional di tingkat pusat dan kewilayahan guna mendukung pelaksanaan tugas secara efektif dan efisien.

Penelitian ini mendukung Grand Strategic Polri 2025–2045, khususnya pilar Teknologi, Infrastruktur, dan Logistik, melalui program modernisasi alat material khusus (Almatsus) sesuai standar Minimum Essential Police Equipment (MEPE). Puslitbang Polri berkomitmen menghasilkan rekomendasi strategis terkait pemeliharaan berkala, peningkatan keamanan, dan pengadaan kendaraan operasional yang sesuai kebutuhan, khususnya bagi fungsi Binmas dan Samapta.

Namun, sejumlah permasalahan masih dihadapi dalam pengoperasian kendaraan ini, di antaranya:
  1. Kerusakan Mesin dan Perawatan.
  2. Ketidaksesuaian Jenis Kendaraan dengan Kondisi Wilayah.
  3. Keterbatasan Anggaran.
  4. Keamanan Kendaraan.
  5. Keterbatasan Infrastruktur Jalan.
  6. Kebutuhan Teknologi.
  7. Keterbatasan Kapasitas Kendaraan.
  8. Kondisi Cuaca dan Medan Sulit.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
  1. Mengidentifikasi dan menganalisis kondisi kualitas kendaraan dinas operasional pada satuan fungsi Binmas dan Samapta di satuan kewilayahan;
  2. Menganalisis dan merumuskan upaya peningkatan kualitas kendaraan dinas operasional pada satuan fungsi Binmas dan Samapta di satuan kewilayahan.
Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan di  11 (sebelas)  Polda sampel dan salah satunya di  Polda Kalbar dan  Polres jajaran mulai tanggal 28 s.d 31 Julu 2025 Melalui pendekatan secara kuantitatif dan kualitatif, tim peneliti yang di dipimpin oleh KBP Guno Pitoyo, S.I.K., M.H. dengan anggota AKBP Meirina Mushliha, S.E., S.I.K dan IPDA Alfian Setyo Nugroho, S.T. didampingi konsultan Prof. Dr. Drs. Suryadi, M.T. dari Universitas Indonesia melakukan pengumpulan data melalui pengisian kuesioner secara online kepada responden Internal Polri yang menggunakan kendaraan dinas diiringi dengan wawancara mendalam (indepth interview) kepada informan yang pernah menggunakan kendaraan dinas.

Patroli Terpadu Karhutla Sisir Dua Dusun di Kecamatan Toba, Kapolsek Tegaskan Peran Masyarakat Sangat Vital


Polres Sanggau - Guna mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) selama musim kemarau, jajaran Polsek Toba bersama instansi terkait melaksanakan patroli terpadu Karhutla di wilayah hukum Kecamatan Toba, Kabupaten Sanggau, pada Selasa (29/7).

Patroli menyasar dua dusun yang dinilai memiliki potensi rawan Karhutla, yakni Dusun Kelapuk, Desa Kampung Baru, dan Dusun Bagan Asam, Desa Bagan Asam.

Kegiatan ini melibatkan gabungan personel dari Polsek Toba, Koramil Toba, pihak perusahaan PT. Mitra Tunggal Inti (MTI), dan perangkat desa. Tim patroli terdiri dari Bripka Zul Efendi Siregar, Bripka Gusti Harbani Amri, Serka Merukin, Sertu Ali Mujahidin, Bripda Randhika Fernanda, Kepala Desa Kampung Baru Sdr. Nias, serta perwakilan dari PT. MTI, Sdr. Hermanto.

Patroli dilakukan dengan menyusuri jalur pemukiman dan lahan pertanian milik warga untuk memastikan tidak ada aktivitas pembukaan lahan dengan cara dibakar. Tim juga aktif melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat setempat mengenai bahaya Karhutla serta sanksi hukum yang mengancam pelaku pembakaran hutan dan lahan.

“Kami mengimbau masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Mengingat kondisi saat ini sedang musim kemarau, api sangat mudah menyebar dan bisa menimbulkan bencana lebih besar,” ujar Bripka Zul Efendi dalam sela kegiatan.

Selain pengecekan lapangan, tim juga menyampaikan ajakan kepada masyarakat untuk ikut terlibat aktif dalam upaya pencegahan Karhutla. Edukasi diberikan secara langsung kepada warga dengan menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam mendeteksi dini serta melaporkan jika terjadi kebakaran.


Kapolsek Toba, Iptu Arnold Rocky Montolalu, S.H., M.H, dalam keterangannya menyampaikan bahwa patroli terpadu ini akan terus digencarkan sebagai bentuk antisipasi sejak dini terhadap ancaman Karhutla.

“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi antara aparat, pihak perusahaan, dan masyarakat sangat diperlukan. Karhutla bisa dicegah apabila semua pihak memiliki kesadaran dan tanggung jawab bersama,” tegasnya.

Menurut Kapolsek, Kecamatan Toba termasuk dalam zona rawan Karhutla yang perlu mendapatkan perhatian khusus, terutama saat kemarau panjang. Oleh karena itu, patroli dan sosialisasi akan terus dilakukan secara berkelanjutan di desa-desa yang memiliki potensi titik api.

Kegiatan patroli terpadu ini menjadi salah satu bentuk sinergi nyata antara aparat keamanan, pemerintah desa, dan dunia usaha dalam menjaga kelestarian lingkungan serta keselamatan warga dari bahaya Karhutla.

Dukungan masyarakat sangat diharapkan agar wilayah Kecamatan Toba tetap aman dan bebas dari bencana kebakaran hutan dan lahan. (Dny Ard / Hms Res Sgu)

Wakapolres Sanggau Apresiasi Keberhasilan Demplot Jagung Polsek Tayan Hilir: “Ini Bukti Komitmen Kita terhadap Ketahanan Pangan“


Polres Sanggau - Langkah nyata mendukung program ketahanan pangan terus diperkuat oleh Polres Sanggau. Salah satunya terlihat dalam kegiatan pengecekan langsung di lahan Demplot II milik Polsek Tayan Hilir yang berlokasi di Dusun Embaloh, Desa Tanjung Bunut, Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, pada Selasa (29/7).

Pengecekan ini dipimpin oleh Wakapolres Sanggau, Kompol Yafet Efraim Patabang, S.H., S.I.K., M.H., didampingi para Pejabat Utama (PJU) Polres Sanggau. Hadir pula Kapolsek Tayan Hilir, AKP Sihar Binardi Siagian, S.H., M.H., bersama jajaran personel Polsek setempat. Kegiatan ini merupakan bagian dari pemantauan berkala untuk memastikan program demplot jagung berjalan optimal.

Lahan Demplot II yang dikelola Polsek Tayan Hilir memiliki luas sekitar 1 hektare. Dari hasil pengecekan, tanaman jagung yang dibudidayakan menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik, dengan daun yang hijau dan batang yang kokoh — indikator keberhasilan pengelolaan yang disiplin dan tepat.

Wakapolres Sanggau, Kompol Yafet Efraim Patabang dalam keterangannya menyampaikan rasa bangganya atas komitmen jajaran Polsek Tayan Hilir dalam mengelola lahan pertanian tersebut.

“Saya sangat mengapresiasi kinerja Polsek Tayan Hilir yang mampu menunjukkan bahwa anggota Polri tidak hanya hadir dalam penegakan hukum, tapi juga mampu berkontribusi nyata dalam mendukung ketahanan pangan,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya perawatan berkelanjutan untuk menjaga kualitas tanaman hingga masa panen.


“Pembersihan rumput harus dilakukan setiap hari. Ini penting untuk memastikan nutrisi tidak berebut antara jagung dan gulma. Disiplin dalam merawat adalah kunci keberhasilan pertanian,” tambah Kompol Yafet.

Dalam kesempatan tersebut, Kompol Yafet juga menyampaikan bahwa upaya ini merupakan implementasi dari Program 2 Ketahanan Pangan yang telah dicanangkan oleh Polri. Lahan produktif yang dimanfaatkan oleh Polsek menjadi contoh sinergi antara kepolisian dan masyarakat dalam memanfaatkan potensi lokal.

Kapolsek Tayan Hilir, AKP Sihar Binardi Siagian, mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus menjaga kualitas lahan demplot dengan melibatkan seluruh personel dalam perawatan rutin.

“Kami jadwalkan rotasi tugas untuk merawat lahan ini. Kedisiplinan menjadi kunci agar hasil maksimal bisa dicapai,” ujarnya.

Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi motivasi bagi jajaran Polsek lainnya untuk terus mengembangkan program serupa di wilayah masing-masing. Selain mendukung ketahanan pangan, hal ini juga mempererat hubungan antara Polri dan masyarakat dalam hal pemanfaatan sumber daya alam.

Dengan semangat swasembada pangan dan ketahanan komunitas, Polres Sanggau berkomitmen untuk terus menjadi bagian dari solusi dalam menghadapi tantangan ekonomi dan kebutuhan dasar masyarakat, khususnya dalam bidang pertanian yang berkelanjutan. (Dny Ard / Hms Res Sgu)

Cegah Karhutla, Polsek Beduai Lakukan Verifikasi 10 Titik Hotspot


Polres Sanggau - Untuk mencegah potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah perbatasan, Polsek Beduai kembali bergerak cepat dengan melakukan kegiatan verifikasi dan pengecekan terhadap sepuluh titik hotspot yang terpantau oleh sistem deteksi dini pada Selasa, 29 Juli 2025.

Titik-titik tersebut tersebar di sejumlah dusun di Kecamatan Beduai, Kabupaten Sanggau, berdasarkan pantauan dari aplikasi BONGKAR, BRIN Fire Hotspot, SIPONGI, dan GAC (Geospatial Analytics & Monitoring).

Kegiatan dimulai sekitar pukul 15.20 WIB dan melibatkan dua personel Polsek Beduai, yaitu Aiptu Jaka P dan Aipda Alfred C.H.

Pengecekan lapangan dilakukan untuk memastikan bahwa titik panas yang terdeteksi tidak berkembang menjadi kebakaran lahan yang membahayakan lingkungan maupun permukiman warga.

Hasil verifikasi menunjukkan bahwa seluruh hotspot tersebut berada di lahan milik pribadi warga yang akan digunakan untuk aktivitas bercocok tanam.

Sebagian besar lahan yang diverifikasi berada di wilayah Dusun Sei Mawang dan Dusun Sei Ningkang, Desa Mawang Muda, serta Dusun Sungai Ilai dan Dusun Tokam.

Total luas lahan yang diverifikasi mencapai lebih dari 7 hektare, dengan tujuan utama untuk menanam padi dan jagung. Aktivitas ini dilakukan dalam rangka musim tanam tradisional yang umum dilakukan oleh masyarakat Beduai.

Polsek Beduai menyatakan bahwa berdasarkan pengecekan langsung di lapangan, titik-titik hotspot tersebut merupakan lokasi pembukaan lahan tradisional dan tidak ditemukan adanya penyebaran api aktif.

Meski demikian, warga tetap diimbau untuk melakukan proses berladang dengan cara-cara yang aman dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan guna mencegah dampak ekologis yang lebih besar.


Kapolsek Beduai, Iptu Hudson Siahaan, SH menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen pihak kepolisian dalam mendukung program pencegahan karhutla secara berkelanjutan.

“Verifikasi ini penting untuk memastikan bahwa tidak ada api yang masih menyala atau berpotensi membesar. Kami juga memberikan imbauan langsung kepada pemilik lahan untuk melakukan pembakaran lahan dengan prosedur yang sesuai, dan jika memungkinkan, tanpa pembakaran sama sekali,” tegasnya.

Lebih lanjut, Kapolsek menambahkan bahwa kegiatan verifikasi ini juga menjadi sarana untuk membangun komunikasi aktif antara kepolisian dan masyarakat dalam menjaga ekosistem serta menciptakan lingkungan yang aman.

“Kami bukan hanya hadir untuk menindak, tapi juga untuk mengedukasi. Pendekatan persuasif dan pencegahan menjadi prioritas utama kami dalam mengatasi potensi karhutla,” ujarnya.

Pengecekan ini juga membuktikan pentingnya kolaborasi antara teknologi pemantauan satelit dengan respons cepat di lapangan.

Dengan adanya sistem deteksi dini dari berbagai aplikasi pemantau hotspot, aparat dapat segera mengambil langkah preventif sebelum api berkembang luas. Hal ini diharapkan menjadi model penanganan yang lebih efisien dalam mengantisipasi musim kemarau ke depan.

Kegiatan yang berakhir sekitar pukul 18.15 WIB tersebut berlangsung dengan aman dan kondusif. Polsek Beduai memastikan akan terus memantau perkembangan di lapangan serta siap melakukan tindakan cepat apabila kembali ditemukan hotspot baru di wilayah hukumnya.

Masyarakat Kecamatan Beduai diimbau untuk segera melapor kepada pihak kepolisian atau instansi terkait apabila melihat atau mencium tanda-tanda kebakaran di wilayah sekitar, demi keselamatan bersama dan keberlangsungan lingkungan hidup di Kabupaten Sanggau. (Dny Ard / Hms Res Sgu)

Bupati Sanggau Luncurkan Aplikasi 'Lapor Pak Bupati', Polres Sanggau: Ini Wujud Pemerintahan Responsif dan Transparan


Polres Sanggau - Pemerintah Kabupaten Sanggau resmi meluncurkan aplikasi digital “Lapor Pak Bupati” sebagai sarana komunikasi dua arah antara masyarakat dan pemerintah daerah. Peluncuran aplikasi ini digelar pada Selasa (29/7/2025) pukul 08.30 WIB di Ruang Musyawarah Daranante, Lantai I Kantor Bupati Sanggau, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Beringin, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau.

Acara peluncuran dihadiri langsung oleh Bupati Sanggau Drs. Yohanes Ontot, M.Si, didampingi Wakil Bupati Susana Herpena, S.Sos, M.H, serta dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi daerah, termasuk Kasubbagdalops Bag Ops Polres Sanggau AKP Sukiswandi dan Kasi TIK Polres Sanggau Aipda Heru Suyadi. Turut hadir pula Kasdim 1204/Sgu Mayor Arm Duloh, Ketua PN Sanggau Victor Suryadipta, S.H., para kepala OPD, camat se-Kabupaten Sanggau, lurah, serta tim pengembang aplikasi.

Dalam sambutannya, Bupati Sanggau menyatakan bahwa peluncuran aplikasi ini menjadi tonggak penting dalam transformasi pelayanan publik di Sanggau.

“Aplikasi 'Lapor Pak Bupati' bukan sekadar produk teknologi, melainkan jantung dari misi besar kami untuk menghadirkan tata kelola pemerintahan yang transparan, responsif, dan berbasis partisipasi publik,” tegasnya.

Aplikasi ini dibangun dengan fondasi tujuh pilar utama, antara lain memperkuat akuntabilitas pemerintah, memangkas birokrasi, menampung aspirasi warga, serta mempercepat transformasi menuju e-Government.

Dalam sambutannya, Bupati menegaskan bahwa aplikasi ini akan langsung dikelola oleh Sekretariat Daerah Kabupaten Sanggau untuk menjamin efektivitasnya.

Kasubbagdalops Bag Ops Polres Sanggau, AKP Sukiswandi, yang hadir mewakili Polres Sanggau, menyambut positif peluncuran ini.

Ia menilai bahwa aplikasi “Lapor Pak Bupati” merupakan langkah cerdas dan strategis untuk memperkuat hubungan antara pemerintah dan masyarakat.


“Kehadiran aplikasi ini bisa menjadi alat deteksi dini terhadap berbagai dinamika sosial di tengah masyarakat, termasuk potensi gangguan kamtibmas,” ujarnya.

Menurut AKP Sukiswandi, Polres Sanggau siap mendukung penuh inisiatif digital yang dilakukan oleh Pemkab Sanggau demi menjaga stabilitas dan kondusivitas daerah. Ia berharap ke depan, koordinasi lintas sektor, khususnya terkait aduan masyarakat, bisa semakin cepat ditindaklanjuti secara tepat dan terukur.

Aplikasi ini juga dinilai sejalan dengan upaya Polri dalam mendukung terwujudnya pelayanan publik yang prima, cepat, dan humanis.

“Kami melihat ini sebagai bagian dari ekosistem pelayanan publik yang inklusif. Polres Sanggau akan selalu menjadi mitra strategis dalam memastikan setiap laporan masyarakat mendapat tindak lanjut yang berkeadilan,” tambah AKP Sukiswandi.

Bupati Sanggau juga menekankan pentingnya peran aktif seluruh ASN, mulai dari Sekda, kepala OPD, hingga kepala desa dan lurah dalam menyukseskan program ini.

Ia berharap aplikasi ini bisa menjadi media utama bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, keluhan, maupun ide konstruktif dalam membangun Kabupaten Sanggau yang lebih baik.

Dengan diluncurkannya aplikasi “Lapor Pak Bupati”, Kabupaten Sanggau memasuki babak baru dalam sejarah tata kelola pemerintahan yang lebih modern, terbuka, dan partisipatif. Aplikasi ini diharapkan menjadi jembatan emas antara suara rakyat dan aksi nyata pemerintah. (Dny Ard / Hms Res Sgu)

Motor Tiba-Tiba Terbakar di Depan Hotel Emerald, Personel Satlantas Sigap Lakukan Penanganan


Polres Sanggau - Sebuah sepeda motor milik warga mendadak terbakar saat melintas di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di depan Hotel Emerald, Kelurahan Bunut, Kabupaten Sanggau, Selasa pagi (29/7/2025) sekitar pukul 08.45 WIB. Peristiwa ini sempat mengagetkan pengguna jalan dan warga sekitar, namun cepat diatasi berkat kesigapan personel Satuan Lalu Lintas Polres Sanggau yang sedang bertugas.

Menurut keterangan di lokasi, motor Revo yang dikendarai seorang warga pria dewasa mendadak mengeluarkan asap tebal dari bagian mesin. Tak lama kemudian, api mulai membakar bagian belakang kendaraan. Menyadari kondisi tersebut, pengendara langsung menepi dan menjauh demi keselamatan.

Personel Satlantas yang berada tak jauh dari lokasi kejadian yakni Brigpol Niko Rahmansyah segera bergegas membantu memadamkan api. Dengan menggunakan alat seadanya dan dibantu warga sekitar, api berhasil dipadamkan sebelum merembet lebih luas. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kendaraan mengalami kerusakan cukup parah di bagian bodi belakang.

Kasi Humas Polres Sanggau, AKP Keken Sukendar, saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa kejadian tersebut diduga akibat korsleting listrik pada sistem kelistrikan motor.

“Kami mengapresiasi respon cepat anggota Satlantas yang sigap melihat situasi. Berkat reaksi cepat tersebut, kebakaran tidak sempat meluas dan lalu lintas tetap terkendali,” ujarnya.


Lebih lanjut AKP Keken menegaskan bahwa pihak kepolisian mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk rutin memeriksa kondisi kendaraan, khususnya sistem kelistrikan.

“Pemeriksaan berkala sangat penting untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan di jalan raya, apalagi saat kondisi cuaca panas seperti sekarang,” tambahnya.

Usai kejadian, arus lalu lintas di sekitar lokasi sempat mengalami perlambatan, namun tidak sampai menimbulkan kemacetan panjang. Anggota kepolisian juga terlihat mengatur lalu lintas dan membantu proses evakuasi kendaraan yang terbakar ke tepi jalan.

Pihak pemilik kendaraan mengaku kaget atas insiden yang terjadi, namun bersyukur tidak mengalami luka dan berterima kasih kepada petugas kepolisian serta warga yang telah membantu. Sementara itu, Satlantas Polres Sanggau tetap berjaga di sekitar area padat kendaraan untuk mengantisipasi gangguan lalu lintas serupa.

Insiden ini menjadi pengingat bagi para pengguna jalan untuk senantiasa memeriksa kesiapan kendaraan sebelum digunakan, serta pentingnya kehadiran petugas yang tanggap dan profesional dalam menjaga keamanan serta kelancaran arus lalu lintas. (Dny Ard / Hms Res Sgu)

Polres Sanggau Gelar Apel Siaga Karhutla: Tiga Pleton Disiapkan, Sinergi Jadi Kunci


Polres Sanggau - Menyikapi potensi meningkatnya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) selama musim kemarau, Polres Sanggau menggelar Apel Siaga Penanganan Karhutla pada Selasa (29/7), bertempat di halaman Mapolres Sanggau. Kegiatan ini menjadi penanda dimulainya kesiapsiagaan terpadu seluruh jajaran Polri dan unsur terkait dalam menghadapi ancaman Karhutla di wilayah hukum Kabupaten Sanggau.

Apel siaga dipimpin langsung oleh Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Sanggau, AKP PSC Kusuma Wibawa, S.H., M.A.P. Apel dihadiri oleh para Pejabat Utama (PJU) Polres Sanggau, perwira staf, personel Polres Sanggau, serta satu pleton dari Kompi Brimob Sanggau yang turut memperkuat pasukan siaga.

Dalam amanatnya, Kabag Ops menyampaikan bahwa pelaksanaan apel ini bukan hanya bersifat seremonial, tetapi sebagai bentuk kesiapan nyata seluruh unsur pengamanan dan penanggulangan Karhutla.

“Kita harus memahami bahwa Karhutla adalah ancaman serius yang berdampak pada lingkungan, kesehatan, hingga sektor ekonomi masyarakat,” tegasnya.

Sebagai bentuk konkret kesiapsiagaan, Polres Sanggau telah membentuk tiga pleton siaga khusus penanganan Karhutla.

Pleton ini nantinya akan bertugas secara bergilir untuk merespons cepat laporan kebakaran hutan dan lahan di wilayah hukum Polres Sanggau. Mereka juga akan melakukan patroli terpadu bersama unsur BPBD, TNI, dan Manggala Agni.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan Brimob yang turut memperkuat kekuatan personel siaga. Sinergitas menjadi kekuatan utama kita di lapangan,” ujar AKP Kusuma Wibawa.


Dalam kesempatan tersebut, Kabag Ops juga menyoroti pentingnya koordinasi lintas sektor mengingat masih adanya keterbatasan sarana dan prasarana dalam penanggulangan Karhutla. Ia meminta agar semua unsur yang terlibat terus menjalin komunikasi efektif dengan BPBD Kabupaten Sanggau guna memastikan pelaksanaan penanganan berjalan optimal.

Kegiatan apel dilanjutkan dengan pengecekan langsung sarana dan prasarana pendukung, seperti kendaraan pemadam, mesin pompa air, alat pelindung diri, hingga peralatan komunikasi. Pengecekan dilakukan oleh Kabag Ops didampingi para PJU Polres Sanggau guna memastikan kesiapan logistik di lapangan.

Kapolres Sanggau AKBP Sudarsono, S.I.K., M.Si., melalui Kabag Ops AKP Kusuma Wibawa menyampaikan bahwa apel siaga ini menjadi awal dari keseriusan Polres Sanggau dalam mengantisipasi dan menanggulangi Karhutla.

“Ini adalah panggilan kemanusiaan, bukan sekadar tugas institusi. Kita tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi adalah kunci keberhasilan menghadapi Karhutla,” ujarnya.

Selama pelaksanaan kegiatan, situasi berlangsung dalam keadaan aman, tertib, dan kondusif. Seluruh personel terlibat menunjukkan kesiapan serta komitmen penuh dalam menghadapi potensi bencana Karhutla di wilayah Sanggau dan sekitarnya.

Apel Siaga Penanganan Karhutla ini diharapkan mampu menjadi langkah preventif yang nyata dalam menghadapi musim kemarau panjang serta membentuk sistem respons cepat yang lebih kuat dan efisien di lapangan. (Dny Ard / Hms Res Sgu)

Ratusan Peserta Meriahkan Pawai Ta’aruf MTQ ke-XXXIII di Sekayam, Polsek Pastikan Pengamanan Maksimal


Polres Sanggau - Suasana religius dan penuh semangat menyelimuti ruas jalan di Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, saat ratusan peserta dari berbagai kecamatan mengikuti pawai Ta’aruf dalam rangka pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-XXXIII tingkat Kabupaten Sanggau.

Kegiatan tersebut dimulai dari halaman Masjid At-Taqwa Dusun Balai Karangan I, Desa Balai Karangan, dan menempuh rute sejauh kurang lebih tiga kilometer melewati sejumlah ruas jalan utama di kawasan tersebut. Pawai ini secara resmi dibuka oleh Ketua Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kecamatan Sekayam, Abang Suryadi, S.H.

Tercatat, lebih dari 500 peserta dari 15 kecamatan turut serta dalam pawai Ta’aruf ini. Dengan mengenakan busana muslim dan membawa spanduk masing-masing daerah, para peserta menyambut hangat MTQ sebagai ajang tahunan yang mempererat ukhuwah Islamiyah dan memperkenalkan identitas budaya keislaman di tengah masyarakat.

Untuk memastikan kegiatan berjalan aman dan lancar, jajaran Polsek Sekayam di bawah komando Kapolsek Iptu Junaifi, S.H., melakukan pengamanan terpadu bersama TNI, tenaga medis, dan unsur pramuka.

Sebanyak 26 personel Polsek Sekayam, 6 personel Koramil Sekayam, 5 tenaga kesehatan, serta 25 anggota pramuka diterjunkan ke lokasi untuk mengawal jalannya pawai dari awal hingga selesai.

“Kami dari Polsek Sekayam bersama TNI dan unsur lainnya memastikan bahwa kegiatan pawai Ta’aruf ini dapat berlangsung dengan tertib, aman, dan lancar. Tidak hanya mengamankan jalannya acara, kami juga menjaga ketertiban lalu lintas agar masyarakat tetap nyaman beraktivitas,” ujar Kapolsek Sekayam Iptu Junaifi saat dikonfirmasi di lokasi kegiatan.


Kapolsek juga menambahkan bahwa kehadiran aparat keamanan merupakan bentuk komitmen Polri dalam mendukung kegiatan keagamaan dan kebudayaan masyarakat.

“MTQ bukan hanya ajang perlombaan, tapi juga momentum persaudaraan dan pembinaan akhlak generasi muda. Oleh sebab itu, pengamanan kegiatan seperti ini adalah prioritas bagi kami,” tambahnya.

Pawai Ta’aruf yang berjalan kaki ini menempuh rute dari Masjid At-Taqwa menuju Jalan Pangeran Paduka, dilanjutkan ke Jalan Bhakti Blok M, kemudian melewati Jalan Tumenggung Gergaji, dan kembali finis di Masjid At-Taqwa. Masyarakat tampak antusias memadati pinggir jalan, menyambut dan menyemangati para peserta dengan penuh suka cita.

Hingga akhir kegiatan, tidak ditemukan gangguan berarti. Arus lalu lintas tetap terpantau lancar berkat rekayasa jalan sementara yang dilakukan personel di titik-titik rawan kemacetan.

Dengan selesainya pawai, pembukaan MTQ ke-XXXIII Kabupaten Sanggau di Kecamatan Sekayam pun resmi dimulai, membuka rangkaian kompetisi tilawah Al-Qur’an dan cabang-cabang lainnya yang akan berlangsung selama beberapa hari ke depan.

Pawai Ta’aruf ini menjadi gambaran nyata semangat kebersamaan antarwarga dari berbagai kecamatan dalam menyambut dan meramaikan MTQ. Dengan dukungan penuh dari aparat dan masyarakat, kegiatan keagamaan seperti ini diharapkan terus tumbuh dan memperkuat nilai-nilai keislaman di tengah masyarakat Kabupaten Sanggau. (Dny Ard / Hms Res Sgu)