Polda
Kalbar
- Penjajap, Itulah nama tempatnya. Lokasinya berada di Kecamatan Pemangkat,
Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. Biasanya digunakan sebagai Tempat
Pendaratan Ikan (TPI) bagi nelayan di sana.
Namun berbeda pada Minggu pagi, 17 Maret 2019. Enam ratusan lebih
nelayan tumpah ruah memadati TPI Penjajap itu.
Kepala
Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono
SH MH yang hadir di sana dalam rangka Deklarasi Kampanye Damai yang mengambil
tema: Dengan Semangat Kebangsaan Kita Rekatkan Persatuan Dalam Kebhinekaan
untuk Menciptakan Pemilu 2019 Yang Aman, Damai, Elegan Dan Bermartabat,
menyebut yang hadir 600 orang lebih
nelayan.
Dalam
kesempatan itu banyak hal terkait keamanan yang disampaikan Kepala Kepolisian
Daerah Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH, ia
terus menerus mengingatkan, bahwa memasuki tahapan kampanye Pemilu 2019, 24
Maret - 13 April adalah kampanye terbuka.
“Kita
sudah punya pengalaman Pilkada serentak di tahun 2018. Beberapa lembaga saat itu memetatakan Kalbar
daerah terawan ke-2 itu berdasarkan data Kemendagri, KPU RI, Bawaslu, Mabes
Polri, namun kita berhasil membalikannya menjadi Kalbar Daerah teraman. untuk
itu kami mengajak warga Kalbar untuk kembali mensukseskan di pemilu 2019,”
ucap Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan
Barat Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH.
Kepala
Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono
SH MH menegaskan, di tengah derasnya informasi saat ini, maka, ia mengajak
jangan mudah percaya informasi bohong atau hoaks.
“Jangan
langsung share setiap mendapat informasi, namun tetapi lebih dulu lakukan cek,
recek, croscek dan final cek. Dalam UU ITE sangsinya sangat berat 6 Tahun dan
denda 10 Milyar” tutur Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Inspektur
Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH, mengingatkan.
Di
tempat yang sama, Bupati Sambas, H Atbah Romin Suhaili Lc, menyebut deklarasi damai, bukan hanya teoritis, tetapi
praktis. “Manakala kita gelorakan dan melaksanakannya. Kita berharap Pemilu
2019 aman damai tertib dan tenteram diseluruh wilayah kabupaten sambas.
Mengajak dan saling mengingatkan sesama, agar masyarakat yang memiliki hak
memilih untuk hadir di TPS,” kata Bupati Sambas, H Atbah Romin Suhaili Lc.
Bupati
Sambas, H Atbah Romin Suhaili Lc berharap,”Mudah-mudahan Pemilu 2019 kita
terbebas dari isu-isu hoaks. Kampanye hitam. Siapapun pemimpin yang terpilih
adalah pemimpin kita, siapapun anggota Legislatif yang terpilih maka mereka
adalah legislatif kita,” ujarnya.
Sementara
itu, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Pemangkat, Atong, yang merupakan ketua panitia pelaksanaan Deklarasi Damai ini menyampakaikan dengan tegas menolak
radikalisme. “Kami Nelayan pantai utara
menolak paham radikalisme, terorisme demi keutuhan NKRI,” ucap Atong.
Tidak
hanya itu, Atong juga menegaskan,“Mari Menolak segala bentuk ujaran kebencian,
berita bohong dan politisasi tempat-tempat ibadah. Mari kita wujudkan Pemilu
2019 yang aman dan damai dengan menangkal berita Hoaks, ujaran kebencian demi
persatuan dan Kesatuan Bangsa,”.
Adapun Isi
dari pernyataan sikap Atong dan Nelayan Pantura diantaranya Pertama Bersepakat
menciptakan pemilu 2019 yang aman, damai dan jujur, Kedua Menolak segala bentuk
ujaran kebencian dan berita hoaks, Ketiga Menolak segala bentuk paham
radikalisme, terorisme dan upaya-upaya
mengganti ideologi pancasila menjadi ideologi lain dan Keempat Hidup
nelayan pantura, hidup Pemangkat, wujudkan Sambas yang bermartabat.
Penulis : Cucu Safiyudin S.Sos SH M
Publish : Humas Polres Sanggau