» » » Kapolda Kalbar Hadiri Deklarasi dan Sosialisasi Gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi

Kapolda Kalbar Hadiri Deklarasi dan Sosialisasi Gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi

Penulis By on Sabtu, 23 November 2019 | No comments



Polda Kalbar, Pontianak - Kapolda Kalbar, Irjen Pol Drs Didi Haryono SH MH menghadiri acara Sosialisasi Gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi yang digelar oleh Komite Advokasi Daerah (KAD) Anti Korupsi Provinsi Kalimantan Barat bersama organisasi kewanitaan di Kalbar. Deklarasi dilaksanakan di Ballroom Hotel Golden Tulip, Jalan Teuku Umar, Kota Pontianak. Jum’at (22/11/2019)

Acara dihadiri juga oleh Gubernur Prov. Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, S.H.,M.Hum., bersama Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayor Jenderal TNI Muhammad Nur Rahmad, Danlantamal XII/Pontianak, Laksma TNI Agus Haryadi, perwakilan Lanud Supadio dan Kepala Dinas Penanaman Modal Prov. Kalbar selaku Ketua KAD Kalbar.

Acara sosialisasi dibuka langsung oleh Gubernur Kalbar, H. Sutarmidji, S.H.,M.Hum., yang diikuti oleh berbagai organisasi kewanitaan di Kalbar. Dengan menghadirkan narasumber Direktur Perkumpulan Saya Perempuan Anti Korupsi Maria Kresentia dan Pakar Hukum Pidana dari Universitas Indonesia (UI) Gandjar Laksmana Bonaprapta, S.H., M.H.

Sosialisasi ini dimaksudkan dalam rangka mendorong lebih banyak peran perempuan khususnya kaum ibu di Kalimantan Barat untuk ikut adil dalam upaya pencegahan korupsi yang dimulai dari keluarga. Gerakan ini mengajak seorang ibu sebagai agen perubahan dalam memerangi korupsi, dengan cara menanamkan sejak dini nilai-nilai moral kepada anak-anak dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang transparan dan bersih.

Gubernur Kalbar Sutarmidji mengharapkan para perempuan di provinsi Kalbar untuk bisa menjadi pelopor pencegahan korupsi khususnya di lingkungan keluarga dan umumnya di masyarakat.

"Kaum perempuan, khususnya ibu-ibu memiliki peran besar dalam mengantisipasi sedini mungkin terjadinya korupsi, mulai dari lingkungan keluarga hingga di masyarakat," kata Sutarmidji.

Dia menjelaskan, sosialisasi ini dimaksudkan untuk mendorong lebih banyak perempuan ikut andil dalam upaya pencegahan korupsi.

Menurutnya, kegiatan ini selain untuk mendukung suami menghindari berbagai macam bentuk korupsi juga untuk mendukung suami dalam menjalankan tugasnya.

"Jangan malah sebaliknya, ibu-ibu banyak menuntut di luar kemampuan suami dan menyebabkan suami melakukan tindak korupsi untuk memenuhi kebutuhan ibu. Jangan seperti itu ya," kata Sutarmidji.

Mantan Wali Kota Pontianak itu menambahkan, gerakan ini juga diarahkan untuk mengajak ibu-ibu menjadi agen perubahan dalam memerangi korupsi, dengan cara menanamkan nilai-nilai moral kepada anak-anak,” pungkasnya.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya