» » » Kompol Wardaya Hadiri Kajian Islam bersama Al-Ustadz Abdurrahim Ayyub

Kompol Wardaya Hadiri Kajian Islam bersama Al-Ustadz Abdurrahim Ayyub

Penulis By on Minggu, 09 Februari 2020 | No comments


Polres Sanggau - Bertempat di Surau Imam As Syafi'ie Komp Perumahan Sompu, Sanggau dilaksanakan kegiatan Tabliqh Akbar / Kajian Islam bersama Al-Ustadz Abdurrahim Ayyub dengan tema ceramah Radikalisme dan Terorisme Merusak NKRI, Sabtu (8/2).

Hadir pada pelaksanaan kegiatan Tabliqh Akbar / Kajian Islam tersebut Penceramah, Al-Ustadz Abdurrahim Ayyub, Mewakili Kapolres Sanggau, Kabagren Polres Sanggau Kompol Wardaya, Kabag Sumda Polres Sanggau Akp Suparwoto, Kasatbinmas Iptu Priyono, Kasatintelkam Akp Suprapto, Kapolsek Kapuas Akp Sri Mulyono, Perwakilan Kodim 1204 Sanggau Jemaah yang berjumlah sekitar 150 orang.

Dalam sambutannya Kompol Wardaya mewakili Kapolres Sanggau menyampaikan permohonan maaf Kapolres Sanggau karena tidak bisa hadir untuk memenuhi undangan, sehingga memerintahkan Kabagren Polres Sanggau untuk hadir dalam memenuhi undangan pada malam hari ini.

“Adapun tema pada hari ini sangatlah bagus sekali karena membahas masalah Radikalisme dan Terorisme Merusak NKRI karena masalah Radikalisme maupun terorisme bisa dilakukan oleh siapa saja dikarenakan ajaran-ajaran yang menyimpang, sehingga dengan kegiatan yang dilaksanakan ini jangan sampai terjadi pada kita,” ujar Kompol Wardaya.

“Kami meminta kerjasamanya dengan semua yang hadir di sini untuk selalu menjaga situasi kamtibmas diwilayah Kabupaten Sanggau agar selalu kondusif,” pungkasnya.

Seletah penyampaian sabutan dari Kabagren Polres Sanggau kemudian dilanjutkan dengan Penyampaian ceramah oleh Al-Ustadz Abdurrahim Ayyub dengan tema Radikalisme dan Terorisme Merusak NKRI.

“Sebelum melaksanakan kegiatan disini beberapa hari yang lalu melaksanakan kegiatan ceramah di Polda Kalbar dengan sambutan maupun antusias dari anggota Polda Kalbar yang sangat baik sekali,” kata ustadz.

Lanjutnya, saya menghimbau kepada yang hadir, dalam menjaga kesatuan adalah wajib dilakukan oleh kita karena ini harta kita yang akan diturunkan kepada keturunan kita sehingga apabila ada oknum yang ingin menghancurkan negara kita wajib kita lawan.

“Kita wajib mempertahankan diri kita apalagi negara kita jangan sehingga jangan sampai pemuda penerus kita melakukan tindakan Radikalisme maupun terorisme sehingga perlu kita memberikan ilmu yang bermanfaat bagi para pemuda agar tidak terpengaruh dengan paham Radikalisme yang hanya dapat merusak bangsa kita,” ucap ustadz Abdurrahim.

Adapun pengalamannya selama 22 tahun masuk dalam jaringan Radikalisme. Sehingga untuk itu ingin menjelaskan agar jangan sampai masyarakat / umat muslim lainnya seperti saya masuk dalam jaringan Radikalisme yang hanya dapat merusak bangsa. Biasanya para pemuda yang masuk dalam Jaringan Radikalisme dikarenakan mempelajari ilmu hanya setengah-setengah dan tidak sampai tuntas. Sehingga paham yang dipelajari menyimpang karena mempelajari suatu ilmu yang setengah tersebut.

Pekerjaan yang dilakukan oleh pelaku teroris sangatlah menghancurkan negara maupun masyarakat kita dan hal ini tidak kita inginkan. Pencegahan adalah lebih baik dari pada penyembuhan, begitu juga terorisme harus kita cegah sedini mungkin jangan sampai para pemuda penerus kita terlanjur masuk dlm paham Radikalisme tersebut.


Adapun titik rawan terorisme adalah diwilayah perbatasan dan ini merupakan tugas berat para petugas kita di perbatasan untuk mencegah masuknya paham Radikalisme maupun pelaku terorisme masuk kewilayah NKRI.  Alhamdulillah para aparat keamanan kita sudah banyak mengungkap jaringan besar terorisme diwil negara kita.

Dijelaskan oleh ustadz Abdurrahim, salah satu ciri orng yang menganut paham Radikalisme adalah orang tersebut selalu membenci pemerintah yang ada, Mengkafirkan yang bukan masuk dlm kelompoknya dan setiap kesalahan yang dilakukan oleh orang selalu dianggap kafir.

“Salah satu cara kita dalam membentengi para pemuda kita agar tidak terpengaruh paham Radikalisme adalah dengan memberikan pembelajaran ilmu yang sesuai dengan ajaran islam serta tidak setengah-setengah dalam memberikan ilmu tersebut agar tidak salah dalam mengartikannya,” sambungnya.

Paham Radikalisme bisa masuk pada setiap kelompok maupun agama apapun sesuai dengan kepentingan kelompok tertentu. Kita tidak boleh takut dengan terorisme dikarenakan tujuan mereka adalah ingin menakuti kita dan para teroris itu juga sangat menyukai situasi kekacauan agar mereka bisa manfaatkan situasi tsb untuk memenuhi kepentingan mereka.

Dikatakan oleh ustadz Abdurrahim, adapun salah satu ciri-ciri radikalisme diantaranya Ngaji tidak mau dimasjid / secara sembunyi-sembunyi, Ayat yang dibaca sama namun pemahamannya berbeda dan Ceramahnya selalu mengkritik pemerintahan.

“Masalah kepemimpinan penyampaian fatwa tidak boleh sembarangan haruslah sesuai dengan aqidah yang benar agar para umatnya tidak salah menafsirkan fatwanya. Negara kita akan kacau apabila 50% masyarakatnya berpaham Radikalisme sehingga perlu kita perkuatkan diri kita dengan keimanan guna mencegah masuknya paham Radikalisme terhadap kita,” ajaknya.

“Salah satu ciri perekrutan Terorisme adalah para pelaku tersebut melihat pemuda yang masih kosong dan dirangkul kemudian dicuci otaknya dengan ajaran paham Radikalisme. Kaum muslimin harus menjaga anak, maupun saudaranya dari paham Radikalisme dengan mencari informasi siapa ustadznya, apa yang diajarkannya serta paham apa saja yang sampaikan agar jangan sampai salah dalam memilih ustadz ataupun ajaran yang diterima,” tambahnya.

Aliran yang mengkafirkan adalah ISIS sehingga kita selaku muslim yang telah dibekali ilmu Qur'an dan jangan ragu untuk memerangi mereka. Salah satu sumber dari masuknya paham Radikalisme adalah kurangnya ilmu yang dimiliki oleh kita dan juga dalam mempelajari ilmu hanya setengah dan tidak tuntas.

“Untuk tips dalam memilih ustadz yang benar adalah pelaksanaan ibadahnya ditempat yang jelas / tempat ibadah dan tidak sembunyi dalam beribadah. Pelaksanaan kegiatan kajian-kajian sebaiknya dilakukan dimasjid agar tidak terkesan sembunyi dan agar para aparat keamanan bisa dengan mudah dalam melakukan pengawasan guna mencegah masuknya paham radikal,” tutup ustadz Abdurrahim.

Sekira jam 21.00 Wib kegiatan Tabliqh Akbar / Kajian Islam bersama Al-Ustadz Abdurrahim Ayyub dengan tema ceramah Radikalisme dan Terorisme Merusak NKRI yang dilaksanakan di Surau Imam As Syafi'ie Komp Perumahan Sompu, Sanggau selesai dilaksanakan.

Dilaksanakannya kegiatan Tabliqh Akbar / Kajian Islam bersama Al-Ustadz Abdurrahim Ayyub dengan tema ceramah Radikalisme dan Terorisme Merusak NKRI adalah untuk memberikan pemahaman terkait dengan pencegahan masuknya paham Radikalisme dan Terorisme diwilayah NKRI.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya