Polda Papua menurunkan sebanyak
380 personel yang terdiri dari Satbrimon, Samapta dan Polairud untuk membantu
Polres Jayapura dan Jayapura Kota dalam penanganan banjir dan longsor yang
terjadi di kota tersebut.
Kabid Humas Polda Papua Kombes
Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, Kapolda Papua Irjen Pol Mathias D Fakhiri
memimpin langsung para personel menuju lokasi titik banjir dan longsor, untuk
selanjutnya melakukan evakuasi atau pertolongan kepada para korban.
“Para personel melakukan
penanganan secara terpadu dengan instansi terkait pada titik terjadinya
longsor, pohon tumbang dan terdapat material akibat longsor di jalan raya dan
pembersihan saluran Irigasi/drainase atau got yang menyumbat aliran air,” kata
Kamal dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (8/1/2022).
Selain Kapolda, kata Kamal,
para pejabat utama Polda Papua dilibatkan langsung untuk turun ke lapangan
memimpin proses penanganan bencana alam banjir dan longsor.
Para personel yang diturunkan
juga melakukan patroli untuk mengecek perkembangan sekaligus memonitor
bertambahnya korban jiwa. Kemudian memberikan imbauan kepada masyarakat untuk
waspada adanya curah hujan lanjutan yang cukup deras.
Kamal menambahkan, rapat
koordinasi juga sudah dilakukan bersama dengan forkopimda Kota Jayapura.
Hasilnya jajaran forkopimda mendirikan tempat penampungan untuk pengungsi yang
berpusat di Balai Diklat Sosial Tanah Hitam. Surat Keputusan (SK) status
tanggap darurat juga akan segera dibuat oleh Wali Kota Jayapura.
“Kemudian mendirikan posko
induk di GOR Waringin dengan 3 posko pembantu (Organda, Pasar Yautefa dan SMA 4
Jayapura),” ujarnya.
Personel Polda dan forkopimda
juga membantu pengurusan surat atau dokumen yang hilang akibat bencana.
“Makanan yang dibagikan kepada
masyarakat terdampak dalam bentuk siap saji di 4 Distrik (Jayaapura Utara,
Jayapura Selatan, Abepura dan Heram) oleh Dinas Sosial sebanyak 3 kali sehari,”
katanya.
Total korban meninggal dunia
akibat banjir dan longsor di Kota Jayapura sebanyak 7 orang dan luka-luka
sebanyak 4 orang. Untuk korban selamat dievakuasi ke Rumah Sakit terdekat
diantaranya RS DOK II Jayapura, RS Provita Jayapura dan RS Bhayangkara
Jayapura.
“Kejadian bencana alam tanah
longsor yang menyebabkan korban meninggal dunia dikarenakan curah hujan yang
cukup tinggi melandah wilayah Kota Jayapura,” katanya.
Adapun wilayah bencana tanah
longsor yang paling parah terdapat di wilayah Jayapura Utara dengan 4 titik
Tanah Longsor antara lain Nirwana I Bhayangkara, APO Kali, dan Kloofkamp.
Untuk wilayah genangan air atau
banjir yang terparah berada pada distrik Abepura yaitu Perumahan Organda, Kali
Acai, dan Kompleks Pasar Youtefa dan Distrik Jayapura selatan yaitu wilayah
pemukiman kompleks SMAN 4 , PTC Entrop dan Hamadi. Sedangkan untuk
wilayah Kabupaten Jayapura banjir terparah terjadi di Perumahan BTN Gajah Mada
Yahim Sentani, Areal Stadion Lukas Enembe.
“Untuk
saat ini genangan banjir sudah tidak ada, yang tersisa hanya material bekas
banjir dan tanah longsor dan sedang dibersihkan oleh personel gabungan
TNI-Polri dan Pemerintah setempat,” katanya.