Lampung - Kapolri Jenderal
Listyo Sigit Prabowo meninjau kegiatan percepatan akselerasi vaksinasi serentak
seluruh Indonesia dengan hadir secara langsung di Gedung Graha Wangsa, Lampung,
Selasa (11/1/2022).
Dalam tinjauannya, Sigit
meminta kepada seluruh jajarannya di wilayah dengan bersinergi seluruh
stakeholder terkait, untuk terus mengejar target vaksinasi Presiden Joko Widodo
(Jokowi), khususunya di wilayah yang masih di bawah 70 persen.
“Ini secara nasional
dilaksanakan vaksinasi serentak dengan target sasaran 1 juta lebih. Harapan
kita, bisa terus mengejar pencapaian vaksinasi. Sehingga wilayah yang masih
kurang atau di bawah 70 persen untuk segera mengejar ketertinggalannya,” kata
Sigit usai meninjau percepatan akselerasi vaksinasi tersebut.
Mantan Kapolda Banten itu
menekankan, kepada wilayah yang sudah mencapai atau melebihi target 70 persen,
untuk segera melakukan percepatan vaksinasi terhadap masyarakat Lanjut Usia
(Lansia) dan anak-anak.
“Kemudian yang sudah diatas 70,
dan lansia juga sudah 60 persen, bisa segera mengejar target untuk anak-anak
khususnya umur 6 sampai dengan 11 tahun, itu bisa segera dilakukan percepatan.
Kita berikan target beberapa wilayah untuk bisa menyelesaikan ini dalam waktu
dua minggu untuk bisa mencapai 100 persen,” ujar mantan Kabareskrim Polri
tersebut.
Menurut Sigit, percepatan
vaksinasi terhadap lansia dan anak-anak menjadi penting. Mengingat, saat ini
telah dimulainya kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah. Dengan
disegerakannya proses vaksinasi, hal itu akan meminimalisir risiko-risiko
penyebaran virus corona.
“Ini menjadi penting karena PTM
sudah mulai dibuka. Sehingga mau tidak mau ada potensi terjadinya kontak erat,
potensi terjadinya carrier dan munculkan klaster baru apabila kita tidak antisipasi.
Oleh karena itu jalan satu-satunya bagaimana lakukan akselerasi vaksinasi,”
ucap Sigit.
Lebih dalam, Sigit menyebut,
percepatan vaksinasi, juga merupakan kunci untuk mengantisipasi dan
meminimalisir risiko dari varian baru Covid-19, Omicron.
“Kenapa kita lakukan, karena
kita tahu bahwa saat ini varian Omicron sudah masuk. Sebagian besar dari
masyarakat pelaku perjalanan luar negeri yang kemudian, membawa varian baru.
Karena memang di luar negeri, saat ini varian omicron sedang meningkat luar biasa,”
tutur Sigit.
Sigit memaparkan, varian
Omicron bisa menjangkiti masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin. Namun,
tingkat fatalitas yang disebabkan menjadi rendah karena sudah mendapatkan
suntikan vaksin. Hal itu berbeda dengan masyarakat yang belum mendapatkan
vaksinasi, tingkat risikonya jauh lebih tinggi.
“Kita jaga masyarakat yang
rentan, usia lansia dan yang memiliki komorbid yang belum sempat divaksin. Dan
ini tentunya akan berdampak. Yang kurang baik apabila ini sampai terjangkit.
Karena itu dalam kesempatan ini saya imbau untuk masyarakat, yang belum vaksin
segera datangi gerai yang ada, segera hubungi titik-titik vaksinasi yang sudah
disiapkan baik oleh Pemda, Kapolda dengan bekerjasama dengan TNI, seluruh
relawan, BINDA, BKKBN, supaya kita yakin keluarga kita betul-betul sudah
divaksin. Karena ini sudah didepan mata. Kita sudah bisa menjaga dalam waktu
167 hari lebih angka stabil. Tapi kalau varian baru ini masuk maka tren mulai
meningkat ini harus kita jaga,” papar Sigit.
Oleh karena itu, Sigit tak
lelah kembali menghimbau dan memberikan edukasi kepada masyarakat, untuk segera
dan tidak takut melakukan vaksinasi serta menerapkan protokol kesehatan (prokes)
dengan kuat dan disiplin.
“Karena itu kita dorong
bagaimana kembali ingatkan masyarakat untuk betul-betul melaksanakan protokol
kesehatan dengan baik, gunakan masker, jaga jarak, dan kemudian mulai lakukan
kegiatan tracing dan testing yang baik manakala di satu wilayah, ditemukan
terjadinya klaster. Karena ini memang betul-betul harus kita laksanakan. Sekali
lagi percepat vaksin, tetap pakai masker dan betul-betul laksanakan prokes
dengan baik,” kata Sigit.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolri juga melakukan dialog interaktif secara virtual pelaksanaan vaksinasi serentak ini di wilayah, Papua, Sulawesi Barat, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan DKI Jakarta.
Saat memberikan pengarahan,
Sigit berharap beberapa wilayah yang sudah mencapai target 70 persen, untuk
segera bergerak untuk menuju ke capaian 100 persen. Ia menyebut, beberapa
daerah memiliki target waktu tersendiri guna meraih 100 persen, mulai dari dua
minggu, satu bulan hingga kurang dari 10 hari.
“Karena
itu saya minta kepada wilayah lain yang capaiannya masih di bawah 70 atau sudah
70 namun usia lansia belum sampai 60 persen apalagi anak-anak dan anak remaja Tolong ditingkatkan. Kemudian, ingatkan kembali ke masyarakat terkait masalah
prokes. Karena memang ini varian baru kecepatan penyebarannya dalam waktu lima
menit sudah bisa menular dan menyebar. Walaupun secara fatalitas risikonya
rendah. Namun demikian terhadap yang belum divaksin ini tentu berbeda,” tutup
Sigit.