Polres Sanggau - Bertempat di Aula Hotel Grand Narita Sanggau telah dilaksanakan kegiatan pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana Kabupaten / Kota Tahun 2023, yang diselenggarakan oleh BPBD Kabupaten Sanggau.
Hadir dalam kegiatan tersebut Sekda Kabupaten Sanggau Ir. Kukuh Triyatmaka, M.M., Plt. BPBD Kabupaten Sanggau Budi Darmawan, S.TP., M.M., Pasiops Kodim 1204 Sanggau Kapten Inf. M. Yunus, Kasat Samapta Polres Sanggau Iptu Suparianto, S.H., Perwakilan Forkompinda Sanggau, Perwakilan Basarnas Pontianak Sdr. Umbara, Para Camat, Kades dan Lurah, Perwakilan DinsosP3AKB Sanggau, Perwakilan KPH Sanggau Timur, Pokja Manggala Agni Wilayah Kabupaten Sanggau serta 80 orang relawan yang merupakan Tim Tanggap, Tangkas, Tangguh BPBD Kabupaten Sanggau sekaligus sebagai peserta pelatihan.
Dalam kesempatan tesebut Plt. BPBD Kabupaten Sanggau mengungkapkan tujuan dilaksanakannya kegiatan pelatihan untuk membentuk kelompok di masyarakat dalam penanggulangan awal terjadinya bencana.
“Bentuk pelaksanaan pelatihan berupa penyampaian teori dan praktek latihan dilapangan,” jelasnya.
Budi Darmawan mengatakan kegiatan pelatihan dilaksanakan selama 3 hari dengan jumlah peserta 80 orang dari Kecamatan Kapuas, Parindu, Tayan Hulu dan Batang Tarang.
“Untuk saat ini kegiatan pelatihan fokus dalam penanganan bencana alam banjir dan tanah longsor. sementara Sarpas pendukung BPBD masih kurang memadai, khususnya dalam penanganan bencana alam Karhutla,” ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Pemda Sanggau akan memberikan bantuan Sarpas pendukung penanganan bencana yang nantinya akan menjadi aset di Kantor Camat.
Sementara Sekda Kabupaten Sanggau dalam kesempatan tersebut mengatakan telah dibangun Posko penanganan bencana oleh BPBD Kabupaten Sanggau yang pelaksanaannya berkerjasama dengan Stakeholder Terkait.
Kukuh menyampaikan bahwa wilayah Kabupaten Sanggau yang rawan bencana. Bentuk bencana alam yang kerap terjadi di wilayah Kabupaten Sanggau, diantaranya karhutla, banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.
Dirinya juga menyampaikan konsep pembentukan desa tangguh bencana serta Siklus penanganan bencana.
“Saya minta agar dilatih para relawan, sehingga saat terjadinya bencana dapat mengurangi timbulnya resiko korban,” pungkasnya.
Adapun materi yang disampaikan instruktur kepada para relawan bencana diantaranya Pertolongan di air, Self Resque dan pemindahan korban, Rirgt, Defend dan Release, Outbond Khatulistiwa, Praktek dan simulasi, Akses pertolongan serta pengenalan karakteristik perahu karet, dayung kering dan pengangkatan, Akses pertolongan serta pengenalan karakteristik motor tempel, penagkatan orang dan instal mopel ke tramson serta Aplikasi perahu karet dengan motor tempel, aplikasi perahu karet dengan dayung serta aplikasi Rirgt, Defend, Release dan Self Resque.
Kegiatan pelatihan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kemampuan para peserta sehingga menimbulkan kepercayaan diri dalam berkerja khususnya dalam pencegahan dan mitigasi bencana.
