Polres Sanggau - Polsek
Kapuas melaksanakan kegiatan monitoring dan pembaruan data terkait bencana alam
banjir serta tanah longsor yang terjadi di wilayah Kecamatan Kapuas.
Kegiatan
ini dipimpin langsung oleh Kapolsek Kapuas, Iptu Marianus, bersama jajaran
anggota kepolisian guna memastikan kondisi di lapangan serta melakukan
langkah-langkah mitigasi.
Kapolsek
Kapuas menjelaskan bahwa beberapa daerah di Kecamatan Kapuas memiliki potensi
banjir dan tanah longsor yang cukup tinggi.
Hal
ini dikarenakan meningkatnya curah hujan dalam beberapa hari terakhir, yang
menyebabkan debit air Sungai Kapuas dan Sungai Sekayam mengalami kenaikan
signifikan. Selain itu, beberapa wilayah terdampak banjir merupakan daerah yang
menerima kiriman air dari kecamatan lain.
Berdasarkan
hasil pemantauan di lapangan, terdapat sembilan titik lokasi terdampak banjir
di Kecamatan Kapuas.
Di
jalur Sungai Kapuas, daerah yang terdampak di antaranya Desa Sungai Batu, Dusun
Sungai Bemban dengan ketinggian air mencapai 35 hingga 60 cm, Desa Nanga Biang,
Dusun Biang Hilir dengan ketinggian air 35 hingga 60 cm, serta Desa Sungai
Muntik, Dusun Sungai Muntik dengan ketinggian air antara 25 hingga 35 cm.
Selain itu, Kelurahan Beringin di Lingkungan Liku juga mengalami kenaikan air
setinggi 35 hingga 60 cm, Desa Sungai Alai di Dusun Sungai Tapang dengan
ketinggian air 10 hingga 25 cm, serta Desa Lintang Kapuas di Dusun Jawai dengan
ketinggian air berkisar 10 hingga 25 cm.
Sementara
itu, di jalur Sungai Sekayam, beberapa wilayah terdampak di antaranya Kelurahan
Sungai Sengkuang, Lingkungan Doku, dengan ketinggian air 25 hingga 40 cm, Desa
Pana, Dusun Ribau dengan ketinggian air mencapai 50 hingga 80 cm, serta Desa
Mengkiang, Dusun Mengkiang dengan ketinggian air 35 hingga 60 cm.
Kapolsek
Kapuas, Iptu Marianus, menegaskan bahwa hingga saat ini belum ditemukan adanya
korban jiwa akibat bencana banjir ini. Selain itu, rumah warga yang terdampak
atau terendam air juga masih dalam kondisi aman.
“Kami
terus melakukan pemantauan secara berkala dan mengimbau warga untuk tetap
waspada terhadap kemungkinan kenaikan debit air yang lebih tinggi,” ujarnya.
Menurutnya,
situasi geografis saat ini menunjukkan bahwa debit air Sungai Kapuas dan Sungai
Sekayam terus meningkat seiring dengan tingginya intensitas curah hujan.
Kondisi ini juga diperparah oleh derasnya arus sungai yang berpotensi
menimbulkan longsor di beberapa daerah perbukitan.
“Kami
akan terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kesiapan
dalam menghadapi potensi bencana yang lebih besar,” tambahnya.
Kapolsek
Kapuas juga menyampaikan bahwa wilayah Kabupaten Sanggau, khususnya Kecamatan
Kapuas, memiliki risiko tinggi terhadap bencana banjir dan tanah longsor. Hal
ini dikarenakan kondisi alam yang cenderung mudah mengalami erosi tanah serta
curah hujan yang tinggi.
“Banjir
di Sungai Sekayam saat ini merupakan banjir kiriman dari Kecamatan Beduai,
Kembayan, dan Bonti. Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk
meningkatkan kesiapsiagaan,” ungkapnya.
Sebagai
langkah antisipasi, pihak kepolisian bersama instansi terkait terus melakukan
koordinasi untuk menyiapkan langkah-langkah evakuasi jika diperlukan. Selain
itu, masyarakat diminta untuk segera melaporkan kondisi darurat kepada pihak
kepolisian atau instansi terkait guna mendapatkan bantuan secepat mungkin.
“Kami
berharap seluruh masyarakat tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak
berwenang demi keselamatan bersama,” tutup Kapolsek Kapuas, Iptu Marianus. (Dny
Ard / Hms Res Sgu)