Polres Sanggau - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, menyebabkan banjir di sejumlah desa dan dusun. Ratusan rumah warga terdampak akibat meluapnya Sungai Sekayam, yang juga menerima kiriman air dari Kecamatan Entikong.
Kapolsek Sekayam, Iptu Junaifi, SH, memimpin langsung kegiatan pemantauan banjir di beberapa titik yang terdampak parah.
Dalam kegiatan tersebut, beliau didampingi oleh Kanit Reskrim Polsek Sekayam, Ipda Nandang Hermawandi, SH, MH, serta seluruh personel Polsek Sekayam. Tim juga melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk mengevakuasi warga yang terdampak.
Banjir melanda sembilan lokasi di Kecamatan Sekayam, dengan tingkat ketinggian air yang bervariasi. Di Dusun Bakai II, Desa Balai Karangan, sekitar 50 rumah terendam dengan ketinggian air mencapai 160 cm. Sementara itu, di Dusun Bakai I, sekitar 40 rumah terdampak dengan ketinggian air berkisar antara 120 hingga 130 cm.
Di Dusun Balai Karangan I, sekitar 60 rumah terendam banjir dengan ketinggian air antara 130 hingga 150 cm. Dusun Balai Karangan II menjadi daerah yang terdampak paling parah, dengan 300 rumah terendam banjir setinggi 150 cm. Begitu pula dengan Dusun Balai Karangan III, di mana 60 rumah mengalami genangan air setinggi 50 hingga 60 cm.
Selain itu, Dusun Balai Karangan IV mengalami banjir dengan ketinggian air antara 60 hingga 80 cm, berdampak pada 25 rumah warga. Sementara itu, di Dusun Engkahan, lima rumah mengalami genangan air hingga 50 cm, terutama di sekitar Kantor Desa Engkahan dan Jalan Lintas Malindo.
Dusun Paus, Desa Balai Karangan, juga terdampak cukup parah dengan 50 rumah terendam banjir setinggi 50 hingga 70 cm. Kondisi serupa juga dialami warga di Dusun Pengadang, Desa Pengadang, di mana 80 rumah terendam dengan ketinggian air mencapai 80 cm.
Kapolsek Sekayam, Iptu Junaifi, SH, menegaskan bahwa pihak kepolisian telah melakukan berbagai langkah antisipasi guna membantu warga terdampak.
“Kami telah berkoordinasi dengan Ketua Tagana Kecamatan Sekayam, Norman Cahyadi, dan Ketua BNPB Kecamatan Sekayam, Tri Dio, untuk melakukan evakuasi serta pendataan rumah warga yang terkena dampak,” ujar Kapolsek.
Selain itu, pihak kepolisian juga menghimbau masyarakat agar mengungsi ke tempat yang lebih aman guna menghindari kemungkinan banjir susulan.
“Kami mengingatkan warga untuk tetap waspada karena curah hujan masih tinggi, dan debit air Sungai Sekayam belum sepenuhnya surut. Kami juga meminta para orang tua untuk mengawasi anak-anak agar tidak bermain di area banjir,” tambahnya.
Lebih lanjut, Kapolsek menjelaskan bahwa banjir ini hampir terjadi setiap tahun akibat tingginya curah hujan dan meluapnya Sungai Sekayam. Hingga saat ini, lebih dari 500 rumah di Kecamatan Sekayam telah terdampak, dan jumlahnya diperkirakan akan terus bertambah jika hujan masih berlanjut.
Meskipun banyak rumah yang terendam, Kapolsek menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Warga yang terdampak memilih mengungsi ke rumah sanak saudara yang tidak terkena banjir.
Situasi debit air masih tinggi, meskipun perlahan mulai surut. Namun, jika hujan kembali turun, debit air diperkirakan akan meningkat kembali.
Selain memberikan bantuan dan evakuasi, pihak kepolisian juga memberikan himbauan kepada warga di setiap wilayah terdampak untuk tetap waspada terhadap kondisi banjir yang terus berubah.
Di Kecamatan Sekayam, jalur lintas negara yang terputus berada di Jalan Lintas Malindo, tepatnya di depan Hotel Prambanan sepanjang 200 meter dengan kedalaman air 50 hingga 70 cm.
Sementara itu, jalur lintas provinsi yang terdampak hanya satu titik, yakni di Balai Karangan IV, dengan kedalaman air mencapai 30 hingga 60 cm.
Dengan kondisi cuaca yang masih berpotensi hujan, pihak kepolisian dan instansi terkait terus bersiaga guna memastikan keselamatan warga serta memantau perkembangan banjir di Kecamatan Sekayam. (Dny Ard / Hms Res Sgu)