Polres Sanggau - Tim Supervisi Polres Sanggau melaksanakan pengecekan dan peninjauan Program Ketahanan Pangan Program 1 dan Program 2 di wilayah Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan lahan, sarana, dan sumber daya lainnya dalam mendukung penanaman jagung serentak.
Lokasi yang menjadi fokus pengecekan meliputi beberapa area strategis, yaitu Program 1 P2B di sekitar Mako Polsek Meliau, lokasi Program 1 P2B Percontohan Desa Sungai Mayam, lahan monokultur milik PT. BHD di Desa Sungai Mayam, lahan monokultur milik Sdr. Blasius Lopo di Desa Bhakti Jaya, serta lahan tumpang sari milik PT. MSP di Desa Kuala Rosan.
Hadir dalam kegiatan ini Kapolsek Meliau AKP Sukiswandi, Kasat Samapta Polres Sanggau AKP Supariyanto, SH, Kepala Desa Sungai Mayam Sarkawi, Kepala BPP Kecamatan Meliau Yayat, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Meliau, serta personel Polsek Meliau. Tim turut melakukan inspeksi langsung ke lapangan untuk memastikan kesiapan teknis dan administratif program.
Kasat Samapta Polres Sanggau, AKP Supariyanto, SH, menjelaskan bahwa kegiatan ini mencakup pengecekan kesiapan lahan, ketersediaan bibit, pupuk, dan sarana pendukung lainnya.
“Program ketahanan pangan ini merupakan upaya bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pertanian. Kami memastikan bahwa seluruh elemen program, termasuk kelompok tani (poktan), telah siap melaksanakan penanaman jagung serentak,” ujarnya.
Selain itu, AKP Supariyanto juga memimpin pengecekan sarana komunikasi untuk zoom meeting di PT. BHD. Fasilitas ini dirancang untuk memastikan kelancaran koordinasi antara pihak-pihak terkait dalam penanaman jagung serentak. Dari hasil pengecekan, sinyal dan sarana komunikasi dinyatakan memadai.
Tim Supervisi juga memberikan arahan kepada personel pendamping terkait program ketahanan pangan. Fokus utama adalah pendampingan terhadap Program 1 P2B di sekitar Mako Polsek Meliau dan Program 1 P2B Percontohan Desa Sungai Mayam.
Dalam tinjauannya, lahan monokultur di PT. BHD dan lahan Sdr. Blasius Lopo juga dinyatakan siap untuk ditanami jagung hibrida.
AKP Supariyanto mengapresiasi kesiapan lahan seluas 2 hektare milik PT. BHD yang dikelola oleh sukarelawan perusahaan.
Begitu pula dengan lahan milik Sdr. Blasius Lopo yang dikelola oleh Poktan Firdaus Desa Bhakti Jaya, dan lahan tumpang sari milik PT. MSP seluas 1 hektare yang dikelola oleh Poktan Mungguk Rosan dan Poktan Buayan Akek.
“Ketersediaan bibit dan pupuk menjadi prioritas utama dalam program ini. PT. BHD telah menyediakan 30 kg bibit jagung, sedangkan CSR PT. AAC menyumbang 10 kg untuk PT. MSP. Pupuk organik dari tanah solid PT. BHD juga telah disiapkan untuk mendukung program ini,” tambah AKP Supariyanto.
Dalam kunjungan ini, Tim Supervisi menilai bahwa Program 1 P2B di sekitar Mako Polsek Meliau dan Program 1 P2B Percontohan Desa Sungai Mayam telah berjalan sesuai rencana. Program ini melibatkan berbagai poktan seperti Poktan Asoka, Kamboja, Kenanga, Mahkota Dewa, Melati, Mawar, dan Tulip yang aktif mendukung pelaksanaannya.
“Kami juga memberikan penekanan kepada seluruh personel pendamping agar terus mengawasi perkembangan program ini. Pendampingan yang optimal akan memastikan kesuksesan penanaman jagung serentak dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat setempat,” tegas Kasat Samapta.
Kesimpulan dari kegiatan ini menunjukkan bahwa Program Ketahanan Pangan Program 1 dan Program 2 di Kecamatan Meliau telah siap untuk tahap implementasi.
Kesiapan lahan, bibit, pupuk, serta dukungan dari berbagai pihak menjadi modal utama untuk mencapai keberhasilan program ini.
“Semoga program ini dapat menjadi contoh sinergi yang baik antara Polri, pemerintah, dan masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan,” tukas AKP Supariyanto.