Polres Sanggau - Dalam upaya menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban
masyarakat, Satuan Intelkam Polres Sanggau menggelar pertemuan dengan pengurus
Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sanggau.
Pertemuan ini bertujuan untuk mempererat sinergi serta membahas isu-isu
strategis yang berpotensi mengganggu kondusivitas wilayah.
Kegiatan yang berlangsung di kantor DAD Kabupaten Sanggau ini dihadiri
langsung oleh Kasat Intelkam Polres Sanggau, AKP Suhartoto, dan perwakilan DAD
Kabupaten Sanggau, Sdr. Marianus Ajau.
Dalam pertemuan tersebut, salah satu topik utama yang dibahas adalah
maraknya aksi premanisme yang melibatkan organisasi kemasyarakatan (ormas).
Polres Sanggau menegaskan bahwa keberadaan ormas seharusnya menjadi
mitra strategis dalam mendukung pembangunan daerah dan menjaga ketertiban,
bukan justru menjadi sumber keresahan bagi masyarakat.
Kasat Intelkam Polres Sanggau, AKP Suhartoto, menegaskan bahwa
kepolisian akan bertindak tegas terhadap segala bentuk tindakan premanisme yang
mengatasnamakan organisasi.
“Kami tidak akan mentoleransi segala bentuk aksi premanisme yang
merugikan masyarakat dan mengancam keamanan wilayah. Ormas memiliki peran
penting dalam menjaga harmoni sosial, bukan menjadi alat untuk menekan atau
menakuti warga,” tegasnya.
Lebih lanjut, AKP Suhartoto menjelaskan bahwa Polres Sanggau terus
berupaya membangun komunikasi dan kerja sama yang baik dengan berbagai elemen
masyarakat, termasuk DAD, guna mencegah potensi gangguan keamanan sejak dini.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap organisasi kemasyarakatan memahami
batasan dan aturan hukum yang berlaku. Jika ada oknum yang menyalahgunakan
keberadaan ormas untuk kepentingan tertentu yang bertentangan dengan hukum,
kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, AKP Suhartoto juga mengajak seluruh elemen
masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga situasi kamtibmas di Kabupaten
Sanggau.
Menurutnya, kepolisian tidak dapat bekerja sendiri dalam menegakkan
hukum dan menciptakan rasa aman bagi masyarakat.
“Kami membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk tokoh adat, tokoh
masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan, agar bersama-sama membangun
lingkungan yang aman dan kondusif,” ujarnya.
Selain membahas permasalahan premanisme, pertemuan ini juga menjadi
momentum untuk memperkuat komitmen antara Polres Sanggau dan DAD dalam menjaga
budaya serta kearifan lokal yang sejalan dengan aturan hukum.
Kepolisian menegaskan akan selalu membuka ruang komunikasi bagi
masyarakat adat untuk menyampaikan aspirasi dan permasalahan yang dihadapi.
Silaturahmi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat
kolaborasi antara kepolisian dan elemen masyarakat, khususnya dalam mencegah
serta menangani berbagai potensi gangguan keamanan di Kabupaten Sanggau.
Dengan sinergi yang kuat, diharapkan keamanan dan ketertiban dapat
terjaga secara berkelanjutan demi kesejahteraan bersama.
Polres Sanggau berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya pencegahan
terhadap berbagai bentuk gangguan keamanan dan mengambil tindakan tegas
terhadap segala aktivitas yang bertentangan dengan hukum.
Masyarakat diimbau untuk
segera melaporkan kepada pihak berwajib apabila menemukan indikasi tindakan
premanisme atau kegiatan yang mengancam ketertiban umum. (Dny Ard / Hms Res
Sgu)