Polres Sanggau - Personel Polsek
Sekayam melakukan pemantauan dan pembaruan informasi terkait perkembangan
bencana banjir yang melanda Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kamis (20/3)
malam. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi peningkatan debit air
dan memastikan keselamatan warga yang terdampak.
Dalam kegiatan ini, personel
Polsek Sekayam turun langsung ke lokasi terdampak banjir untuk melakukan
pengecekan, menyampaikan imbauan kepada masyarakat, serta berkoordinasi dengan
warga agar segera mencari tempat yang lebih aman guna mengantisipasi kemungkinan
naiknya debit air Sungai Sekayam.
Berdasarkan hasil pemantauan,
beberapa wilayah terdampak di antaranya Desa Balai Karangan, Dusun Balai
Karangan I, II, III, dan IV yang mengalami banjir, namun air belum memasuki
permukiman warga.
Sementara itu, di Dusun Bakai II,
debit air mengalami penurunan dari 70 cm menjadi sekitar 40-50 cm. Jumlah
kepala keluarga (KK) yang terdampak juga berkurang dari tujuh KK menjadi tiga
KK.
Di Dusun Paus, ketinggian air
yang sebelumnya mencapai 60-80 cm kini turun hingga 30 cm, mengurangi jumlah KK
terdampak dari 11 KK menjadi dua KK.
Sedangkan di Desa Pengadang,
banjir yang menggenangi ruas jalan penghubung antara Desa Pengadang dan Desa
Sotok mengalami penurunan kedalaman air dari 50 cm menjadi sekitar 20-30 cm,
sehingga kendaraan roda dua (R2) dan roda empat (R4) sudah dapat melintas.
Desa Engkahan juga mengalami
penurunan debit air di ruas jalan Dusun Entubah yang menghubungkan Desa Raut
Muara, memungkinkan kendaraan R2 dan R4 untuk kembali melintas.
Sebaliknya, di Dusun Tapang
Engkabang, Desa Malenggang, debit air mengalami kenaikan sekitar 50 cm,
mengakibatkan tujuh KK terdampak. Kondisi serupa juga terjadi di Dusun Keladang
I, Desa Sotok, di mana debit air meningkat hingga 60 cm, menyebabkan lima KK
terdampak.
Kapolsek Sekayam, Iptu Junaifi,
S.H., menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah untuk
menangani situasi ini.
“Kami telah berkoordinasi dengan
Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kecamatan Sekayam, Bapak Norman Cahyadi,
guna memperbarui data terkait bencana banjir. Kami juga mengimbau masyarakat
untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman guna menghindari dampak yang
lebih parah apabila debit air kembali naik,” ujarnya.
Lebih lanjut, Iptu Junaifi
menambahkan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan kepala wilayah (Kawil)
untuk mendata rumah warga yang terdampak banjir.
Selain itu, masyarakat diminta
untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi para orang tua agar memperhatikan
anak-anak mereka saat bermain di sekitar genangan air.
“Banjir di wilayah ini hampir
terjadi setiap tahun akibat curah hujan yang tinggi serta meningkatnya debit
air Sungai Sekayam. Kami terus memantau perkembangan situasi agar dapat segera
mengambil langkah-langkah mitigasi yang diperlukan,” tambahnya.
Saat ini, jumlah KK terdampak di
Desa Balai Karangan berkurang dari 16 KK menjadi tiga KK. Sementara itu, di
Desa Sotok dan Desa Malenggang, jumlah warga terdampak bertambah menjadi total
11 KK. Diharapkan, jika curah hujan menurun, banjir akan berangsur surut.
Namun, jika hujan kembali turun dengan intensitas tinggi, jumlah warga
terdampak bisa kembali meningkat.
Hingga saat ini, tidak ditemukan
korban jiwa akibat bencana banjir tersebut. Sebagian besar warga yang terdampak
telah mengungsi ke rumah sanak saudara mereka.
Debit air di wilayah Kecamatan
Sekayam terus menunjukkan tren penurunan, namun potensi peningkatan masih ada
apabila hujan kembali mengguyur wilayah tersebut. Para Bhabinkamtibmas juga
telah dikerahkan untuk memberikan imbauan kepada warga di desa binaannya agar
tetap waspada terhadap kondisi cuaca yang terus berubah. (Dny Ard / Hms
Res Sgu)