Polres Sanggau - Perkuat ketahanan pangan nasional di wilayah Kabupaten Sanggau, jajaran Polres Sanggau melakukan peninjauan langsung ke lokasi lahan pertanian jagung di Kecamatan Batang Tarang, tepatnya di Dusun Engkio, Desa Empirang Ujung. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis (22/5) sekitar pukul 14.00 WIB hingga selesai.
Kegiatan pengecekan lahan ini merupakan bentuk konkret dukungan pihak kepolisian terhadap program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah. Dengan menggandeng petani lokal, Polres Sanggau menunjukkan sinergi antara aparat dan masyarakat dalam mewujudkan kedaulatan pangan, khususnya komoditas jagung.
Lahan jagung yang ditinjau memiliki luas sekitar satu hektare dan dikelola oleh Kelompok Tani Ensaga Begajo. Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan progres pertanian berjalan sesuai rencana serta memetakan potensi lahan produktif di wilayah tersebut.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kabag SDM Polres Sanggau AKP Nana Supriatna, Kapolsek Batang Tarang Ipda Miskun, S.H., Kanit Binmas Aipda Petrus Napi, Bhabinkamtibmas Bripka Ferry Efendi, serta Ketua Kelompok Tani Ensaga Begajo. Kehadiran para pejabat kepolisian menunjukkan atensi dan kepedulian institusi terhadap penguatan sektor pertanian.
Kabag SDM Polres Sanggau, menyampaikan bahwa ketahanan pangan merupakan tanggung jawab bersama yang tidak hanya menjadi fokus pemerintah pusat, tetapi juga melibatkan peran aktif seluruh elemen daerah.
“Kami mendukung penuh program ini. Polri hadir tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga ikut memastikan kesejahteraan masyarakat melalui pendampingan kegiatan pertanian,” ujarnya.
Menurutnya, sektor pertanian merupakan tulang punggung masyarakat pedesaan. Dengan perhatian yang serius terhadap pertanian, masyarakat tidak hanya mendapat penghasilan, tetapi juga turut menjaga stabilitas pasokan pangan daerah.
Kegiatan pengecekan lahan jagung ini juga bertujuan sebagai langkah awal pemetaan potensi pertanian berbasis lokal yang dapat dikembangkan lebih lanjut ke skala yang lebih besar.
Selain itu, aparat kepolisian turut memberikan masukan teknis serta semangat kepada para petani untuk terus meningkatkan produktivitas lahan.
Kegiatan berjalan dengan lancar, aman, dan kondusif. Tidak ditemukan kendala berarti selama proses peninjauan berlangsung. Ke depan, sinergi antara kepolisian, pemerintah desa, dan kelompok tani diharapkan terus terjalin demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pertanian berkelanjutan.
Program ketahanan pangan di Batang Tarang menjadi contoh bagaimana pendekatan kolaboratif dapat menghasilkan dampak nyata. Dengan dukungan dari berbagai pihak, lahan pertanian jagung diharapkan mampu menjadi penyangga pangan wilayah serta mendorong perekonomian lokal yang lebih kuat.
Langkah ini diharapkan dapat menginspirasi wilayah lain untuk terus memperkuat kolaborasi lintas sektor demi ketahanan pangan yang berdaya saing dan berkelanjutan. (Dny Ard / Hms Res Sgu)
