Bengkayang,
Polda Kalbar - Presiden Prabowo Subianto secara simbolis melepas ekspor perdana
sebanyak 210 Ton jagung dari Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat ke
Malaysia, Momentum ini menjadi tonggak penting bagi ketahanan pangan nasional
dan bukti konkret bahwa petani Kalbar siap bersaing di pasar internasional,
Kamis (5/6).
Ekspor perdana
ini dilakukan setelah Presiden Prabowo meresmikan pabrik pengolahan jagung
berkapasitas 300 ton per hari di Desa Tampe, Kecamatan Sanggau Ledo,
Bengkayang. Pabrik tersebut berdiri di atas lahan seluas 6 hektare dan memiliki
gudang penyimpanan berkapasitas hingga 5.000 Ton jagung.
“Ini bukan hanya
panen biasa. Ini awal dari kemajuan besar untuk pertanian kita, saya
berkeyakinan Indonesia tidak hanya swasembada pangan Indonesia akan menjadi
lumbung pangan dunia. Tujuan utama juga kita harus meningkatkan penghasilan
petani-petani kita, sebagai produsen mereka harus hidup dengan baik”, tegas
Presiden Prabowo saat melepas ekspor di Lanud Harry Hadisoemantri.
Ia menyampaikan
komitmennya untuk memperkuat sektor pangan nasional melalui teknologi,
hilirisasi, dan kolaborasi lintas sektor.
Sementara itu,
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Polri akan terus menjadi
garda depan dalam mendukung program ketahanan pangan.
“Kami akan kawal
penuh setiap proses dari hulu ke hilir. Keamanan distribusi dan keberlanjutan
program pangan adalah bagian dari tanggung jawab kami,” ujarnya.
Kapolda Kalbar
Irjen Pol Pipit Rismanto turut menambahkan bahwa Kalimantan Barat memiliki
potensi besar untuk menjadi lumbung pangan nasional sekaligus eksportir
regional.
“Kita pastikan
petani tidak lagi hanya menjual bahan mentah, tapi sudah naik kelas lewat
pabrik dan ekspor langsung,” kata Pipit.
Pabrik ini
sendiri merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Bengkayang dan
Polda Kalbar, sebagai bagian dari program nasional untuk memperkuat ekonomi
desa dan mendukung ketahanan pangan. Selain ekspor ke Malaysia, pemerintah juga
menyiapkan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Babang sebagai jalur ekspor
resmi.
“Pabrik ini
bukan hanya milik petani, tapi milik bangsa. Kami siap menjadi jembatan antara
petani dan pasar global, ini menjadi contoh nyata dari sinergi multi-institusi.”,
tambah Pipit.
Ekspor 210 Ton jagung
dari Bengkayang ke Malaysia menjadi bukti bahwa Indonesia, khususnya Kalimantan
Barat, telah melangkah lebih jauh dalam memanfaatkan kekayaan pertanian lokal
untuk pasar global.
Pabrik modern, dukungan
pemerintah, dan sinergi TNI-Polri menandai babak baru pertanian Indonesia yang
berorientasi ekspor dan berkelanjutan.