Polres Sanggau - Kepolisian Sektor (Polsek) Bonti menunjukkan peran
aktif dan strategis dalam menjaga stabilitas keamanan serta memfasilitasi
penyelesaian konflik sosial menyangkut aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin
(PETI) di wilayah Kecamatan Bonti. Hal ini terlihat dalam rapat mediasi yang
digelar di aula Kantor Camat Bonti, Senin (14/7), yang dihadiri lebih dari
seratus orang perwakilan masyarakat dan tokoh setempat.
Kapolsek Bonti, Iptu Suparman, memimpin langsung pengamanan dan mengawal
jalannya forum mediasi yang diwarnai perbedaan pendapat tajam antara masyarakat
penambang, tokoh agama, serta tokoh adat. Dalam forum tersebut, Iptu Suparman
tidak hanya hadir sebagai unsur pengaman, namun juga menjadi figur penengah
yang menyampaikan pesan-pesan kamtibmas dan pendekatan persuasif.
“Kami dari Polsek Bonti pada prinsipnya tidak menutup ruang aspirasi
warga, tapi kami juga berkewajiban menjaga ketertiban. Semua tindakan harus
melalui proses hukum yang adil dan tidak tebang pilih,” tegas Kapolsek Bonti dalam
penyampaiannya di hadapan peserta rapat.
Ia juga menyampaikan bahwa kepolisian bersikap netral dan mengutamakan
pendekatan dialogis dalam merespons situasi yang berkembang. Terlebih, isu PETI
di Bonti telah menjadi perhatian publik seiring mencuatnya dugaan pencemaran
sungai yang ramai dibicarakan di media sosial.
“Yang kami jaga adalah jangan sampai ada benturan fisik atau provokasi.
Oleh sebab itu, setiap penyelesaian harus melalui musyawarah, bukan dengan
emosi atau aksi sepihak,” kata Iptu Suparman.
Kapolsek juga merespons langsung sejumlah tuntutan masyarakat penambang,
termasuk keinginan mereka agar hukum ditegakkan secara adil terhadap semua
pihak yang merusak lingkungan, termasuk perusahaan legal jika terbukti
bersalah. Menurut Iptu Suparman, hal itu menjadi perhatian pihaknya dan akan
dikaji lebih lanjut.
“Kalau memang ada pencemaran yang bukan disebabkan PETI, mari kita
buktikan secara ilmiah. Polsek Bonti siap mengawal proses hukum bila ada data
dan bukti valid. Tapi jangan menyimpulkan sepihak atau menyebar isu tanpa
dasar,” lanjutnya.
Pengamanan mediasi dilakukan oleh personel Polsek Bonti bersama unsur
TNI dari Koramil. Personel ditempatkan baik di dalam ruangan maupun sekitar
area aula Kantor Camat Bonti untuk memastikan situasi berlangsung aman dan
tertib.
Di akhir rapat, masyarakat penambang melalui koordinator aliansi
menyatakan sepakat untuk menghentikan aktivitas PETI sementara waktu.
Kesepakatan ini lahir sebagai bentuk respons terhadap permintaan Muspika untuk
menciptakan ruang diskusi lebih luas dalam mencari solusi jangka panjang.
“Ini adalah langkah positif. Artinya masyarakat bersedia bersabar dan
membuka ruang kompromi. Tugas kami adalah memastikan keputusan ini dijalankan
tanpa paksaan, serta terus menjaga agar tidak ada konflik baru yang timbul,”
jelas Iptu Suparman.
Polsek Bonti, sambungnya, juga telah mengaktifkan jalur komunikasi cepat
dengan para tokoh masyarakat dan penggerak tambang rakyat agar situasi tetap
terkendali dan tidak dimanfaatkan oleh pihak luar yang berpotensi memprovokasi.
Dalam rapat tersebut, Iptu Suparman turut memberikan masukan teknis
terkait pengawasan aktivitas tambang dan pencemaran sungai. Ia menekankan
pentingnya pendekatan berbasis data dan mengimbau agar semua pihak tidak mudah
percaya pada narasi di media sosial yang belum terverifikasi.
“Kalau memang ada pencemaran sungai, mari kita telusuri sumbernya
bersama. Tidak bisa langsung menyalahkan satu pihak. Kami siap bantu
investigasi asal dengan dasar yang jelas,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, Polsek Bonti akan melakukan pemantauan intensif
terhadap aktivitas masyarakat di lokasi-lokasi tambang dan di sekitar aliran
sungai. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi kembalinya aktivitas PETI
secara sembunyi-sembunyi yang berpotensi menimbulkan konflik baru.
Polsek juga membuka ruang pelaporan bagi masyarakat yang merasa
terdampak atau memiliki informasi soal dugaan pencemaran atau pelanggaran hukum
lainnya.
“Jangan ragu lapor ke kami. Kami akan tindaklanjuti sesuai ketentuan
hukum,” pungkas Iptu Suparman.
Dengan peran aktif Polsek
Bonti dalam meredam gejolak sosial dan menjaga stabilitas kamtibmas, proses
dialog antara masyarakat dan pemerintah kini memasuki babak baru.
Fokus
selanjutnya adalah penggalangan solusi alternatif ekonomi bagi warga terdampak
serta investigasi mendalam atas isu pencemaran sungai yang menjadi titik
sensitif dalam polemik ini. (Dny Ard / Hms Res Sgu)