Pontianak, Polda Kalbar - Aksi unjuk
rasa yang digelar oleh Aliansi Mahasiswa Menggugat bersama HMI Cabang Pontianak
di Gedung DPRD Provinsi Kalimantan Barat berlangsung damai dan tertib.
Ribuan pelaksana aksi dari berbagai
organisasi turun ke jalan menyuarakan aspirasi mereka dan dua perwakilan dari
masing-masing elemen diterima beraudiensi di Ruang Meranti DPRD Kalbar, Senin 1
September 2025 sekitar pukul 18.30 Wib.
Hadir dalam audiensi unsur Forkopimda
Kalbar, yakni Gubernur Kalbar, Kapolda Kalbar, Wakil Gubernur Kalbar, Pangdam
XII/Tanjungpura, Ketua DPRD Kalbar, Wakil Ketua DPRD Kalbar, serta sejumlah
anggota DPRD Provinsi Kalbar.
Kapolda Kalbar Irjen Pol. Pipit
Rismanto, S.I.K., M.H. menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa karena aksi
digelar dengan tertib.
“Polri berusaha semaksimal mungkin,
meskipun di tengah berbagai kesibukan, untuk tetap berkomunikasi dengan
mahasiswa dengan tujuan agar pelaksanaan aksi berjalan damai dan tertib seperti
hari ini,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa prinsip
kesetaraan hukum tetap dijunjung tinggi.
“Tidak ada yang kebal hukum, semua
sama di mata hukum. Atas nama Polda Kalbar, saya menyampaikan permohonan maaf
atas kejadian yang telah terjadi. Kami juga mengapresiasi seluruh elemen yang
melaksanakan unjuk rasa dengan tertib dan damai,” tegas Pipit.
Senada dengan Kapolda, Kabid Humas
Polda Kalbar Kombes Pol. Dr. Bayu Suseno, S.H., S.I.K., M.M., M.H. menyatakan
bahwa Polri selalu membuka ruang komunikasi dengan mahasiswa sebagai bagian
dari penguatan demokrasi.
“Kami berterima kasih kepada
rekan-rekan mahasiswa yang telah menyampaikan aspirasi dengan damai. Hal ini
menunjukkan bahwa mahasiswa Kalimantan Barat memiliki kedewasaan dalam
berdemokrasi.”
“Polri siap menjembatani aspirasi
masyarakat agar sampai ke pengambil kebijakan,” ujar Bayu.
Aksi ini diikuti oleh sejumlah
organisasi mahasiswa, antara lain GMNI Cabang Pontianak, PMKRI Cabang
Pontianak, GMKI Cabang Pontianak, BEM UPGRI, BEM Universitas OSO, BEM Fakultas
Hukum Untan, serta HMI Cabang Pontianak.
Kehadiran
mereka menegaskan pentingnya ruang demokrasi di Kalbar, sekaligus
memperlihatkan komitmen mahasiswa sebagai mitra kritis dalam pembangunan
Daerah.