Polres Sanggau - Sebuah kapal kelotok yang digunakan sebagai angkutan
barang meledak di Sungai Kapuas, tepatnya di Dusun Meliau Hilir, Desa Meliau
Hilir, Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Peristiwa itu
terjadi pada Sabtu (27/9/2025) sekitar pukul 14.00 WIB.
Kapolsek Meliau, AKP Supariyanto, SH, membenarkan insiden tersebut. Ia
mengatakan ledakan diduga berasal dari ruang mesin kapal saat pemilik kapal
berusaha menyalakan mesin setelah memuat sejumlah barang, termasuk bahan bakar
jenis pertalite.Kapa
l kelotok tersebut diketahui milik Nedi (39), warga Desa Penyelimau,
Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau. Saat kejadian, kapal tengah memuat
sembako, tabung gas elpiji, serta bahan bakar yang baru dibeli dari kios di
tepi sungai.
Ledakan terjadi ketika Nedi mencoba menyalakan mesin menggunakan kick
starter. Seketika itu, terdengar suara ledakan keras dari ruang mesin yang
berada di tengah kapal. Lantai kapal pun terbelah dan air sungai langsung masuk
ke dalam lambung kapal.
Melihat kondisi tersebut, Nedi bersama dua orang rekannya, Arya Handi
Pratama (18) dan Marco Ali Karno (18), berusaha menyelamatkan kapal dengan
menyedot air menggunakan dua unit mesin robin.
Namun, derasnya air yang masuk
ditambah muatan yang cukup banyak membuat kapal akhirnya hanyut dan tenggelam
bersama seluruh barang di dalamnya.
Akibat peristiwa ini, Arya yang berada di ruang mesin mengalami luka
lecet di bagian kaki kiri, ketiak kanan, serta pergelangan kaki kanan akibat
terkena percikan ledakan. Sementara Nedi dan Marco berhasil selamat tanpa
mengalami luka serius.
Kerugian materi yang dialami pemilik kapal ditaksir mencapai Rp170 juta.
Jumlah tersebut meliputi hilangnya kapal dan seluruh muatan barang yang
tenggelam ke dasar sungai.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, ledakan diperkirakan terjadi akibat
percikan aki saat mesin dinyalakan. Kondisi ruang mesin yang tertutup serta
cuaca panas memicu penguapan bahan bakar sehingga menimbulkan ledakan.
Kapolsek Meliau AKP Supariyanto mengimbau masyarakat yang beraktivitas
menggunakan kapal untuk lebih berhati-hati, terutama saat membawa bahan bakar.
“Pastikan ruang mesin memiliki sirkulasi udara yang cukup dan hindari
menyalakan mesin dalam kondisi uap bahan bakar menumpuk. Hal ini penting untuk
mencegah insiden serupa terulang,” tegasnya.
Saat ini, aparat kepolisian
masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Sementara itu, kondisi korban luka
sudah mendapatkan perawatan medis, dan aktivitas transportasi sungai di kawasan
tersebut tetap berjalan normal. (Dny Ard / Hms Res Sgu)