Polres Sanggau - Program ketahanan pangan nasional kembali mendapat
perhatian serius. Pada Kamis (9/9/2025), Lapas Kelas II Sanggau turut serta
dalam Peresmian Ketahanan Pangan Nusakambangan yang digelar secara virtual dan
dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri, Jenderal Polisi (Purn) Prof. Drs.
H. Muhammad Tito Karnavian, B.A., M.A., Ph.D.
Kegiatan yang digelar serentak di seluruh Indonesia ini diikuti oleh
berbagai unsur pemerintah dan aparat penegak hukum. Di Kabupaten Sanggau, acara
berlangsung di Lapas Kelas II Sanggau, Jalan Kihajar Dewantara, Kelurahan Ilir
Kota, Kecamatan Kapuas.
Wakapolres Sanggau, Kompol Yafet Efraim Patabang, S.H., S.I.K., M.H.,
hadir secara virtual bersama jajaran pejabat daerah. Turut serta dalam kegiatan
ini Kepala Rutan Lapas Kelas II Sanggau, Bambang Febriansyah, Kepala Dinas
DKPTPHP Kubin, S.P., M.S., Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Sanggau, Bilal
Bimantara, S.H., M.H., serta Kasat Samapta Polres Sanggau, Iptu Supar.
Setelah peresmian yang dipimpin Mendagri, kegiatan dilanjutkan dengan
penanaman pohon kelapa hibrida. Sebanyak 500 bibit ditanam di area sekitar
Lapas Kelas II Sanggau sebagai bentuk nyata komitmen terhadap program ketahanan
pangan.
Kementerian Hukum dan HAM, melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan,
menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam menciptakan
kemandirian pangan. Penanaman kelapa serentak di seluruh Indonesia diharapkan
mampu mendukung swasembada pangan dan memperkuat sektor perkebunan.
Wakapolres Sanggau, Kompol Yafet Efraim Patabang, menilai program ini
sebagai gerakan positif yang bukan hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi
juga masyarakat luas.
“Penanaman pohon kelapa ini sejalan dengan upaya kita bersama menjaga
ketahanan pangan. Selain itu, kegiatan ini juga memberi nilai tambah ekonomi di
masa mendatang,” ungkapnya.
Menurut Yafet, Polres Sanggau siap bersinergi dengan instansi terkait
dalam mendukung program pemerintah menuju Indonesia Emas 2045.
Ia menegaskan
bahwa keberhasilan program pangan memerlukan dukungan semua pihak, mulai dari
aparat, pemerintah daerah, hingga masyarakat.
Penanaman kelapa hibrida di Sanggau diyakini akan memberi manfaat ganda,
baik dari sisi ekologis maupun ekonomi. Kelapa yang ditanam bukan hanya sebagai
pohon peneduh, tetapi juga dapat menjadi sumber bahan pangan dan produk turunan
bernilai jual tinggi.
Dengan langkah ini, Lapas Kelas II Sanggau tidak hanya menjalankan
fungsi pemasyarakatan, tetapi juga menjadi bagian dari gerakan nasional menuju
swasembada pangan. Program ini diharapkan menjadi pijakan kuat dalam
menciptakan kemandirian pangan yang berkelanjutan di Kabupaten Sanggau.
Kegiatan peresmian
ketahanan pangan Nusakambangan dan penanaman pohon kelapa serentak di seluruh
Indonesia menjadi simbol kerja sama lintas sektor. Upaya ini meneguhkan
komitmen bersama untuk mewujudkan Indonesia yang tangguh, mandiri, dan berdaya
saing di bidang pangan dan perkebunan. (Dny Ard / Hms Res Sgu)