Polres Sanggau - Polres Sanggau
kembali menggelar kegiatan rutin Jumat Curhat yang kali ini berlangsung di
Warkop Mantap, Jalan G. Bentuang, Kelurahan Ilir Kota, Kecamatan Kapuas,
Kabupaten Sanggau, Jumat (19/9/2025). Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 hingga
11.15 WIB ini menghadirkan berbagai tokoh masyarakat, pemuda, hingga anggota
DPRD Kabupaten Sanggau.
Acara dipimpin jajaran perwira Polres Sanggau, antara lain Kasat Binmas Iptu Trisna Maulidi, Kasat Resnarkoba Iptu Eko Aprianto, KBO Sat Intelkam Ipda Wahyudiono, KBO Sat Lantas Ipda Sukadi, dan KBO Sat Reskrim Ipda Guntur Maulana. Kehadiran mereka mendapat sambutan hangat dari para peserta yang datang untuk menyampaikan aspirasi.
Kasat Binmas Polres Sanggau Iptu Trisna
Maulidi membuka kegiatan dengan menyampaikan apresiasi atas partisipasi
masyarakat. Menurutnya, Jumat Curhat merupakan wadah strategis untuk mempererat
komunikasi antara polisi dan warga.
Ia menjelaskan, forum ini bukan
sekadar pertemuan rutin, melainkan sarana untuk mendengarkan keluhan, menyerap
aspirasi, sekaligus mencari solusi bersama.
“Polri tidak bisa bekerja
sendiri. Dukungan masyarakat sangat penting untuk menciptakan keamanan dan
ketertiban,” tegasnya.
Diskusi berlangsung terbuka.
Berbagai persoalan disampaikan masyarakat, mulai dari isu kawasan hutan,
peredaran narkoba, hingga persoalan lalu lintas dan kenakalan remaja. Semua
mengerucut pada satu tujuan: terciptanya keamanan bersama di Kabupaten Sanggau.
Salah satunya datang dari Jumadi,
anggota DPRD Kabupaten Sanggau dari Fraksi PDIP. Ia menyoroti keresahan
masyarakat adat terkait penertiban kawasan hutan, termasuk kasus lahan warga di
Desa Tanjung Bunga, Kecamatan Kembayan, yang terkena dampak. Menurutnya,
persoalan ini bisa menjadi masalah serius bila tidak segera ditangani secara
bijak.
Ir. John Hendri, Ketua MPC Pemuda
Pancasila Kabupaten Sanggau, turut menyampaikan pendapat. Ia mengkritisi
kebijakan Program Kawasan Hutan (PKH) yang menurutnya berdampak bukan hanya
pada lahan perusahaan, tetapi juga lahan masyarakat, perkampungan, bahkan area
makam umum. Selain itu, ia meminta pengawasan lalu lintas lebih ketat di jalan
kecil dengan melibatkan Sat Lantas dan Dinas Perhubungan.
Masalah serupa juga disampaikan
Yulianto, Ketua BKPM RI Kabupaten Sanggau. Ia mempertanyakan ketiadaan tim
khusus di daerah sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat dalam penanganan
kawasan hutan. Menurutnya, dasar penetapan lokasi pemasangan plang kawasan
hutan masih belum jelas karena dilakukan tanpa sosialisasi.
Zulkarnain, anggota DPRD dari
Fraksi Nasdem, mengungkap bahwa sejak 1992–1999 sudah ada penetapan status
kawasan hutan, tetapi tidak pernah disosialisasikan. Akibatnya, masyarakat
merasa terkejut dan dirugikan saat penertiban dilakukan sesuai koordinat.
Selain itu, ia juga menyoroti
maraknya peredaran narkotika di Kabupaten Sanggau. Menurutnya, narkoba telah
merusak generasi muda. Ia mengusulkan agar Polres memasang baliho atau banner
imbauan yang mencantumkan nomor telepon petugas sehingga warga bisa lebih mudah
melapor.
Zulkarnain juga meminta polisi
lebih gencar melakukan sosialisasi penggunaan traffic cone di sekolah serta
razia terhadap kendaraan yang menggunakan lampu sorot atau laser berlebihan. Ia
menilai kondisi tersebut membahayakan pengendara lain di jalan.
Tokoh masyarakat lainnya, H. Agus
Rahmat, mengeluhkan maraknya kenakalan remaja yang masih berkeliaran hingga
larut malam. Ia meminta polisi mengambil langkah antisipasi, misalnya patroli
rutin di wilayah rawan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Sementara itu, Didi Darmadi,
anggota DPRD Fraksi PKB, mengungkapkan keresahan masyarakat terkait
meningkatnya aksi pencurian. Ia juga menyoroti peredaran narkotika di Kecamatan
Kapuas yang bahkan sudah melibatkan anak-anak dan generasi muda.
Menanggapi hal tersebut, Polres
Sanggau menegaskan bahwa semua aspirasi yang masuk akan dihimpun. Masukan yang
berkaitan dengan kewenangan pusat akan dilaporkan secara berjenjang, sedangkan
masalah lokal akan segera ditindaklanjuti melalui Kegiatan Rutin yang
Ditingkatkan (KRYD).
Kasat Binmas Iptu Trisna Maulidi
menekankan, Polres berkomitmen hadir sebagai mitra masyarakat. Forum Jumat
Curhat disebutnya sebagai bentuk nyata kehadiran polisi untuk mendengarkan
langsung keluhan warga sekaligus mencari solusi bersama.
Menurutnya, kegiatan ini tidak
hanya berhenti pada pencatatan masalah. Setiap masukan akan dijadikan dasar
untuk menyusun langkah strategis yang relevan dengan kebutuhan masyarakat di
lapangan.
Polres Sanggau juga menegaskan
bahwa peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan. Trisna mengajak warga untuk
tidak ragu melapor jika menemukan indikasi kejahatan atau persoalan yang
berpotensi mengganggu ketertiban umum.
Suasana diskusi berlangsung akrab
dan kondusif. Para peserta menyampaikan pandangan dengan terbuka, sementara
jajaran kepolisian mendengarkan dengan penuh perhatian. Hal ini mencerminkan
semangat kemitraan antara aparat dan masyarakat.
Kegiatan ditutup dengan komitmen
bersama untuk terus memperkuat sinergi antara kepolisian, pemerintah daerah,
dan masyarakat. Polres Sanggau berharap ke depan, forum seperti ini dapat
menjadi jembatan komunikasi yang semakin efektif.
Selama kegiatan berlangsung,
situasi terpantau aman dan lancar. Tidak hanya menghasilkan catatan penting,
acara ini juga memperkuat keyakinan masyarakat bahwa kehadiran polisi
benar-benar untuk melindungi, mengayomi, dan melayani.
Melalui
Jumat Curhat, Polres Sanggau optimistis dapat meningkatkan kepercayaan publik
sekaligus memperkuat ikatan kebersamaan dengan masyarakat. Dengan demikian,
situasi kamtibmas di Kabupaten Sanggau tetap terjaga aman, damai, dan kondusif.
(Dny Ard / Hms Res Sgu)