Polda Kalbar - Polres Sanggau - Kepala Kepolisian Daerah
Kalimantan Barat, Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono memimpin Apel
Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat ‘Mantap Brata 2018’ dalam rangka upaya
pengamanan penyelenggaraan Pemilu tahun 2019.
Apel digelar sekitar pukul 15.00 WIB di halaman Stadion
Sultan Syarif Abdurahman Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Seluruh pasukan
gabungan mulai dari TNI Polri, Damkar, Dishub, dan Satpol PP menjadi peserta
upacara tersebut, Rabu (19/9/2018).
Kapolda Kalbar Irjen Pol Drs Didi Haryono SH MH membacakan
amanat Kapolri dalam Apel Gelar Pasukan ini. Tampak hadir juga Pangdam XII/
Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Achmad Supriyadi, Danlantamal XII Pontianak
Laksma TNI Gregorius Agung W. D., M.Tr, Danlanud Supadio, Marsma TNI Minggit
Tribowo dan Wakapolda Kalbar Brigjen Pol Sri Handayani. “Operasi Mantap Brata
ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi Polri dan instansi terkait dalam
rangka keamanan dalam negeri yang kondusif. Dimana apel yang dilaksanakan
sore hari ini dihadiri dari pihak Polri, TNI, dan instansi terkait
lainnya’ “kata Kapolda Kalbar.
Dalam amanat Kapolri disampaikan bahwa, apel Gelar Pasukan
ini diselenggarakan di seluruh jajaran dengan tujuan untuk mengecek kesiapan
personel, sarana, dan prasarana sebelum diterjunkan untuk melaksanakan
pengamanan. Dengan demikian Pemilu tahun 2019 akan dapat terselenggara dengan
aman, lancar, dan damai.
Pemolisian di era demokrasi bertumpu pada upaya untuk meraih
kepercayaan publik selaku pemegang kekuasaan tertinggi negara. Hal tersebut
diwujudkan antara lain dengan penegakan supremasi hukum, penghormatan terhadap
nilai-nilai HAM, dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Selain itu, pemolisian di era demokrasi juga diwujudkan
dengan adanya jaminan keamanan dalam penyelenggaraan berbagai agenda demokrasi,
seperti penyampaian pendapat di muka umum, kemerdekaan berserikat dan
berkumpul, serta jaminan keamanan dalam penyelenggaraan pemilihan langsung oleh
publik guna memilih Kepala Daerah, Anggota Legislatif, serta pemilihan Presiden
dan Wakil Presiden RI.
Pemilihan Umum dapat dikatakan sebagai penanda utama
demokrasi (the hallmark of democracy), karena masyarakat diajak untuk ikut
serta menentukan pemimpinnya pada periode mendatang. Dalam kaitan tersebut,
bangsa Indonesia akan kembali menyelenggarakan pesta demokrasi Pemilu tahun
2019 yang tahapannya tengah berlangsung saat ini.
Pemilu tahun 2019 memiliki kompleksitas kerawanan dan
karakteristik yang khas, karena untuk pertama kalinya Pileg dan Pilpres akan
dilaksanakan secara serentak dengan ambang batas parlemen/parliamentary
threshold sebesar 4%. Kondisi ini akan menuntut pada adanya upaya maksimal dari
masing- masing partai politik dalam berkompetisi secara ketat untuk meraih
suara sebanyak-banyaknya. Tidak hanya untuk memenangkan Pileg dan Pilpres,
namun juga agar bisa tetap bertahan/survive.
Dalam kacamata kamtibmas, peningkatan intensitas kegiatan
politik ini tentunya dapat memunculkan potensi kerawanan di bidang keamanan, di
antaranya yang cukup menjadi perhatian bagi Polri adalah pemanfaatan politik
identitas, penyebaran isu-isu yang dapat memecah belah persatuan bangsa, serta
penyebaran hoax dan hate speech, yang berpotensi menimbulkan konflik sosial di
tengah-tengah kehidupan bermasyarakat.
Untuk itu Polri dibantu dengan unsur TNI dan stakeholders
terkait lainnya akan menggelar operasi kepolisian terpusat dengan sandi “Mantap
Brata 2018”, yang dilaksanakan selama 397 hari, terhitung mulai tanggal 20 September
2018 sampai dengan 21 Oktober 2019, di seluruh wilayah Indonesia dengan
melibatkan 272.886 personel Polri.
Operasi ini diselenggarakan dengan mengedepankan kegiatan
preemtif dan preventif, yang didukung kegiatan intelijen, penegakan hukum,
kuratif, dan rehabilitasi melalui penggelaran fungsi-fungsi kepolisian dalam
bentuk Satuan Tugas Tingkat Pusat, Tingkat Daerah, dan Tingkat Polres.
Dalam kesempatan ini, selaku Kepala Kepolisian Negara
Republik Indonesia, kembali saya tekankan bahwa Polri berkomitmen untuk terus
bekerja keras guna menjamin penyelenggaraan Pemilu tahun 2019 agar dapat
berjalan dengan aman, lancar, dan damai.
Berbagai potensi kerawanan telah dipetakan untuk dilakukan
upaya penanganan secara profesional dan berkelanjutan. Selain itu, keberhasilan
Polri, TNI, dan seluruh elemen dalam pengamanan Pemilu tahun 2014, serta
Pilkada Serentak tahun 2015, 2017, dan 2018, menjadi salah satu referensi
penting dalam pengamanan Pemilu tahun 2019.
Sebelum menutup amanat ini, saya akan menyampaikan beberapa
penekanan untuk dipedomani dan dilaksanakan:
- Perkuat soliditas dan sinergisitas TNI dan Polri guna mewujudkan Pemilu yang aman, lancar, dan damai;
- Jaga netralitas Polri dan TNI, serta hindari tindakan yang dapat mencederai netralitas TNI dan Polri dalam penyelenggaraan setiap tahapan Pemilu;
- Kedepankan langkah proaktif dengan mengoptimalkan deteksi dini guna mengetahui dinamika yang berkembang untuk selanjutnya dilaksanakan upaya pencegahan dan penanganan secara dini;
- Dorong seluruh elemen KPU, Bawaslu, Caleg, Parpol dan masa pendukungnya, Pemda, media, tokoh masyarakat, serta pengawas Pemilu independen untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diemban sesuai dengan peraturan yang berlaku;
- Gelorakan deklarasi Pemilu damai di masing-masing wilayah dengan mengikutsertakan elemen-elemen yang terlibat dalam penyelenggaraan Pemilu;
- Susun rencana pengamanan secara detail dan laksanakan latihan pada setiap tahapan pengamanan, termasuk dalam menghadapi situasi kontinjensi;
- Lakukan penegakan hukum secara profesional dan proporsional, baik terhadap dugaan tindak pidana Pemilu yang diselenggarakan melalui Sentra Gakkumdu, maupun potensi pelanggaran hukum lainnya, guna menjamin stabilitas kamtibmas yang kondusif.
Diakhir pembacaan amanat Kapolri, Kapolda Kalbar Irjen Pol
Drs Didi Haryono memberikan tambahan sebagai atensi kepada seluruh peserta apel
bahwa dalam situasi saat ini Kalbar dalam keadaan aman dan kondusif namun kita
jangan lengah meskipun keadaan kondusif.
"Saya menekankan kepada seluruh anggota yang hadir pada
sore ini meskipun Kalbar dalam keadaan aman dan kondusif kita tetap lakukan
terus kegiatan preemtif dan preventif dalam menjaga kamtibmas. Pileg dan
Pilpres semakin dekat, mari kita jaga sinergritas antar instansi demi
mewujudkan Kalbar yang aman dan kondusif,” tutupnya.
Penulis : Cucu Safiyudin
Publish : Humas Polres Sanggau