Polda Kalbar - Saat
ini kita kembali menghadapi perhelatan
politik Pemilu 2019, pilkada serentak 2018 yang telah berlangsung beberapa
waktu lalu menjadi tolak ukur bagi keberhasilan kita semua, provinsi kalimantan
barat yang semula menduduki rangking II daerah yang rawan pilkada, menjadi
salah satu provinsi teraman dan tersukses dalam penyelenggaraan Pemilukada
tersebut.
Berkaca
dari apa yang sudah diraih ketika pilkada 2018 yang lalu, tentunya hal –hal
yang sudah kita lakukan bersama, baik elemen pemerintah, penyelenggara pemilu,
TNI/Polri dan seluruh elemen masyarakat agar kita tingkatkan dan pertahankan,
guna menjaga kodusifitas kamtibmas di Kalbar.
Demikian
hal itu disampaikan Kapolda Kalbar Irjen (Pol) Drs. Didi Haryono diawal
sambutan apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Zebra Kapuas 2018, bertempat di
alun-alun kapuas, pada hari Selasa (30/10/2018). Nampak hadir Walikota
Pontianak, para pejabat mewakili forkopimda provinsi, wakapolda kalbar Brigjen
(Pol) Dra. Sri Handayani dan pejabat utama Polda Kalbar.
“Situasi
kamtibmas kalimantan barat sangat kondusif. hal ini adalah keberhasilan kita
bersama yang selalu bersinergi dan berkomitmen untuk mewujudkan situasi
kamtibmas yang aman guna mendukung pembangunan daerah kalbar. agenda – agenda
nasional yang terselenggara di kalimantan barat dapat kita kawal sehingga
berjalan sesuai dengan rencana,” kata Irjen (Pol) Drs. Didi Haryono.
Dalam
sambutan apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Zebra Kapuas 2018 ini, Kapolda
Kalbar membacakan amanat Kepala Koprs Lalu Lintas Polri. Beberapa poin utama,
di sampaikan Kakorlantas Polri dalam amanatnya terkait Operasi Zebra 2018 yang
akan digelar mulai tanggal 30 Oktober s/d 12 November 2018 di seluruh Polda.
“Khusus
Polda NTB dan Polda Sulteng tetap melaksanakan operasi zebra namun dengan cara
bertindak simpatik, membantu pemulihan penanganan pasca bencana dan bergabung
dengan satgas tanggap bencana lainnya,” ungkapnya.
Gelar
pasukan ini untuk mengetahui sejauh mana kesiapan personel maupun sarana
pendukung lainnya, sehingga kegiatan operasi dapat berjalan dengan optimal dan
dapat berhasil sesuai dengan tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan.
“Perlu
diketahui bersama bahwa data jumlah kecelakaan lalu lintas pada pelaksanaan
Operasi Zebra tahun 2017 adalah sebanyak 2.097 kejadian, mengalami penurunan
sebanyak 863 kejadian atau turun 41% apabila dibandingkan dengan periode yang
sebelumnya tahun 2016 sebanyak 2.960 kejadian; Jumlah korban meninggal dunia pada
pelaksanaan Operasi Zebra tahun 2017 adalah sebanyak 388 orang, mengalami
penurunan sebanyak 261 orang atau turun 67% dibandingkan periode yang sebelumya
di tahun 2016 sebanyak 649 orang; Jumlah pelanggaran lalu lintas operasi zebra
tahun 2017 sebanyak 1.069.541, sedangkan pelanggaran lalu lintas tahun 2016
sebanyak 356.101, mengalami peningkatan sebanyak 713.440 atau 200% dengan
jumlah tilang sebanyak 801.525 lembar dan teguran sebanyak 178.016 lembar,
sedangkan tahun 2016 jumlah tilang sebanyak 228.989 dan teguran sebanyak
127.112,” jelasnya.
Operasi
ini dilaksanakan juga sebagai upaya cipta kondisi Operasi Lilin tahun 2018
dalam rangka pengamanan Natal tahun 2018 dan tahun baru 2019.
Dijelaskannya
juga bahwa pelaksanaan Operasi Zebra tahun 2018 kali ini ada beberapa prioritas
pelanggaran yang menjadi sasaran operasi karena berpotensi menyebabkan
terjadinya kecelakaan lalu lintas, antara lain:
1.
pengemudi menggunakan handphone;
2.
pengemudi melawan arus;
3.
pengemudisepedamotorberboncengan lebih dari satu;
4.
pengemudi di bawah umur;
5.
pengemudi dan penumpang sepeda motor tidak menggunakan helm SNI;
6.
pengemudi
kendaraan bermotor
menggunakan narkoba/mabuk; dan
7.
pengemudi
berkendara
melebihi
batas kecepatan yang ditentukan
Dengan
penegakkan hukum terhadap sasaran prioritas tersebut, maka diharapkan akan
dapat mendorong tercapainya tujuan operasi, yaitu: meningkatnya disiplin
masyarakat dalam berlalu lintas dl jalan raya; meminimalisasi pelanggaran dan
kecelakaan lalu lintas; menurunnya tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu
lintas; meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Polri, dengan terbentuknya
opini positif dan citra tertib dalam berlalu lintas; dan terwujudnya situasi
Kamseltibcar lantas menjelang perayaan Natal tahun 2018 dan tahun baru 1
Januari 2019,” tutupnya.
Penulis
: Drs Nanang Purnomo, SH MH
Publish
: Humas Polres Sanggau





