» » » Ini yang disampaikan Kapolres Sanggau Saat Hadiri Acara “Beraump Bekudong'k”

Ini yang disampaikan Kapolres Sanggau Saat Hadiri Acara “Beraump Bekudong'k”

Penulis By on Rabu, 18 September 2019 | No comments


Polres Sanggau - Kapolres Sanggau AKBP Imam Riyadi, S. Ik, MH menghadiri acara “Beraump Bekudong'k” yang menjadi tradisi Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau disetiap tahunnya, yang dipusatkan di Gedung Balai Betomu Sanggau, dengan mengusung tema “Melalui kegiatan Beraump Bekudong’k wujudkan gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) di Kabupaten Sanggau”, serta dengan sub tema “Stop buang air besar sembarangan (SBABS) kita wujudkan desa mandiri”, Selasa (17/9/2019).

Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Sanggau AKBP Imam Riyadi menyampaikan terkait karhutla bahwa Kabupaten Sanggau merupakan Kabupaten yang pertama di Kalbar untuk menindak para pelaku karhutla.

“Berkaitan dengan hutan adat yang sudah di akui dan sudah di SK kan oleh Pemerintah Pusat, diharapkan kedepan mari kita bersama-sama meningkatkan dan kelola yang menjadi potensi di daerah kita,” ujarnya.

Kapolres juga mengungkapkan bahwa ada beberapa perusahaan di Kabupaten Sanggau ini yang membuang limbah sembarangan.

“Ada berberapa perusahaan yang ada di Kabupaten Sanggau membuang limbah sembarangan dan perusahaan tersebut sedang kami proses hukum terkait pencemaran lingkungan. Menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sanggau untuk tidak membuang sampah sembarangan di sungai, karena mengingat bahwa sungai merupakan sumber kehidupan kita, yang sudah sepatutnya kita jaga,” tegasnya Kapolres Sanggau Imam Riyadi.


Lanjut dikatakannya, terlihat pada musim kemarau ini ada beberapa masyarakat yang memanfaatkan pinggir sungai untuk bertanam, sehingga dipandang positif oleh Kapolres Sanggau atas kebiasaan yang dilakukan masyarakat ketika musim kemarau, dikarenakan tanah yang subur.

Pada kesempatan yang sama Bupati Sanggau, Paolus Hadi mengucapkan selamat bertemu kembali pada acara beraump bekudong’k.

“Ini merupakan beraump bekudong’k yang keempat kalinya dilaksanakan, yang mana dimulai dari tahun 2016 hingga tahun 2019 ini kita selalu melakukan beraump bekudong’k sebagai tempat untuk memutuskan beberapa hal yang strategis dengan melibatkan stakeholder, baik dari desa, kecamatan hingga kabupaten. Kita satukan kesepakatan pada hari ini dan harus kita gotong-royong kan untuk percepatan pembangunan yang menurut kita penting,” jelas PH sapaan akrab Bupati Sanggau.

Bupati Paolus Hadi mengatakan Beraump Bekudong’k sebelumnya belum pernah menyinggung terkait karhutla. Maka pada Beraump Bekudong’k ini terkait karhutla untuk dimasukan untuk dibahas.

“Mulai saat ini kita akan harus lebih aktif lagi mendeklarasikan terkait Open Defication Free (ODF). Yang mana Kabupaten Sanggau menduduki posisi ke-10 dari 14 Kabupaten/Kota se-Kalbar terkait ODF tersebut. Menyikapi hal tersebut, maka saya rasa perlu kerjasama kita untuk mendeklarasikan kepada masyarakat untuk tidak buang air besar sembarangan,” tegasnya.


Kembali dipertegas oleh Bupati Sanggau, kenapa perlu ODF diperkuat?, supaya orang Sanggau sehat. Pada saat Beraump Bekudong’k inilah untuk membicarakan terkait masyarakat yang belum memiliki jamban/toilet, sehingga untuk bisa dibantu.

“Yang tidak kalah penting juga terkait asap, apakah orang berladang karena mencukupi kebutuhannya sehari-hari? dan sebuah tradisi setiap tahun dari nenek moyangnya?, maka hari ini kita bicarakan. Karena pada saat orang berladang ada yang sengaja mengambil kesempatan dalam musim berladang tersebut, untuk membakar lahannya untuk berbisnis. Sehingga kedepan apabila ada masyarakat kita yang ingin membuka lahan, diharapkan tidak dengan membakar lahan. Akan tetapi bisa dengan menggunakan alat berat, diharapkan para kades dan kita semua, hal ini menjadi perhatian kita bersama,” ujarnya.

Bupati kembali pertegas, jangan sampai para peladang yang sebenarnya di kambing hitamkan oleh para oknum yang tidak bertanggungjawab.

“Menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak membakar lahannya, karena mengingat bahwa asap di Kabupaten Sanggau semakin tebal. Maka dari itu kita harus sama-sama peduli dan kedepan mari kita memikirkan bagaimana melakukan pertanian yang ramah lingkungan,” tuturnya.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya