» » » Pawai Bulan Kitab Suci Nasional Tahun 2019 di Kabupaten Sanggau Meriah

Pawai Bulan Kitab Suci Nasional Tahun 2019 di Kabupaten Sanggau Meriah

Penulis By on Senin, 02 September 2019 | No comments


Porles Sanggau - Bupati Sanggau, Paolus Hadi didampingi Kapolres Sanggau, AKBP Imam Riyadi, Dandim 1204/Sanggau, Letkol Inf Gede Setiawan, Vikjen Keuskupan Sanggau, Pastor Riyadi melepas peserta pawai memasuki Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) di Halaman Kantor Bupati Sanggau, Minggu (1/9/2019).

BKSN Tahun 2019 mengkat tema "Mewartakan Kabar Baik ditengah Krisis Lingkungan Hidup". Hadir juga Pastor Paroki Katedral Hati Kudus Yesus Sanggau Pastor Yance, Jajaran OPD Sanggau, Ketua TP PKK Sanggau, Suster dan peserta pawai dari Masing-masing Kring paroki Katedral Hati Kudus Yesus Sanggau dan Paroki Santa Maria Bunda Pengharapan Bunut serta undangan lainya.

Pawai diikuti 775 peserta pejalan kaki, belum termasuk yang menggunakan kendaraan roda dua, roda empat yang sudah dihias berbentuk kitab suci dan sepeda yang juga sudah dihias.

Bupati Sanggau, Paolus Hadi menyampaikan, Bahwa umat katolik memasuki BKSN Tahun 2019, dan intinya supaya mengingatkan kepada kita untuk kembali bisa membaca kitab suci.

"Mari kita terus membiasakan membaca kitab suci. Dan khusus untuk tahun ini temanya lebih kepada lingkungan hidup, kita semua berharap kita hidup didalam dilingkungan yang memang harus seimbang," ujarnya.


PH sapaan akrabnya mengakui memamg orang sedang berdiskusi terkait berladang, karena memang berladang salah satu menghasilkan asap, berladang juga adalah bagian dari kebudayaan dan kebiasan masyarakat kita yang penuh dengan kearifan lokal.

"Saya berpesan kepada generasi yang sekrang, kalaupun kedepan ada yang masih berladang itu betul-betul menurut kearifan lokal. Bukan berladang sampingan, yang ujung-ujungnya untuk nanam segala macam, akhirnya korbanya kita semua. Jadi berladang dengan kearifan lokal akan lebih baik, karena dari dulu dilakukan dan pemerintah juga masih melihat ini sebagai bagian dari kehidupan masyarakat dan kebiasaan kita," ujarnya.

Untuk itulah, PH mengajak tetap menjaga lingkungan dan terutama generasi anak-anak kita ini, mereka harus selalu kita didik untuk belajar tidak membuang sampah sembarangan.

"Pagi tadi, saya juga melepas pawai Ta'ruf menyambut tahun baru islam 1441 H. Tadi hadir 4 ribu lebih, mudah-mudahan kedepan umat katolik dalam kota juga tetap semangat untuk bersama-sama, libatkan sekolah-sekolah. Tapi hari ini luar biasa, tiap tahun semakin bertambah," ujarnya.

PH juga berharap kepada kita semua (Umat katolik) agar memgamalkan ajaran tuhan, jangan mudah emosi, jangan mudah terpancing berita hoax. "Ingat tuhan yesus mengajarkan kita untuk cinta sesama. Ayo kita hidup berdampingan," ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Sanggau, AKBP Imam Riyadi menyampaikan, Tadi pagi umat muslim menyongsong tahun baru 1441 H dan sore ini umat katolik melaksanakan BKSN tahun 2019.

"Tentunya Ini suatu bentuk nyata apa arti toleransi, Ini sebagai bukti nyata keberagaman yang ada di Kabupaten Sanggau. Hal seperti ini tentunya kedepan terus kita pupuk dan kita jaga," ujarnya.


Kapolres menambahkan, modal besar dalam arti toleransi ini sebagai kekuatan besar dalam kita menjaga persatuan, kesatuan dan khususnya dalam menjaga NKRI ini.

Dandim 1204/Sanggau, Letkol Inf Gede Setiawan mengatakan, semoga pada pelaksanaan kegiatan BKSN ini dapat berjalan dengan lancar, dan sesuai dengan rencana dan mencapai tujuan yang diharapkan.

"Saya juga berharap mari kita jaga perdamaian dan toleransi yang sudah tertanam dengan baik di Kabupaten Sanggau ini. Jangan mau mendengarkan hoax atau menyebarkan berita-berita yang belum tentu benar," tegasnya.

Vikjen Keuskupan Sanggau, Pastor Riyadi menyampaikan bahwa tujuan dari BKSN yang diselenggarakan setiap tahun pada September adalah agar seluruh umat katolik, perrama memiliki buku kitab suci.

"Dan kedua, supaya umat katolik membaca kitab suci sebagai sabda tuhan secara pribadi. Dan ketiga selama BKSN ini kita menghormati dan mewartakan kitab suci yang kita miliki, kita renungkan tersebut dalam kehidupan nyata sehari-hari," ujarnya.

Dalam segala kegiatan, lanjutnya, baik pribadi maupun kelompok hendaknya kita semua mengambil bagian dalam lomba-lomba, kegiatan-kegiatan lain yang membangun semangat, mencintai kitab suci.

"Kita yakin bahwa kitab suci adalah sarana untuk berjumpa dengan tuhan secara pribadi. Dan bersama-sama sebagai umat allah," katanya.


Pawai pembukaan BKSN yang kita selenggarakan adalah bukti bahwa kita menghormati dan menjunjung tinggi kitab suci. Serta kita berani memperkenalkanya kepada khalayak ramai.

"Sabda tuhan yang kita baca, kita renungkan dan junjung tinggi harus menjadi penuntun, harus menjadi pedoman hidup, harus menjadi pelita dan terang sekaligus merupakan doa pribadi kita yang sangat indah kepada tuhan," tuturnya.

Dalam sambutanya, Ketua Panitia BKSN Tahun 2019, Sekundus Ritih menyampaikan, Pada sore ini peserta pawai cukup antusias, begitu juga anak-anak. Dan ada sekitar 10 kendaraan hias dari Paroki Hati Kudus Yesus dan 9 dari Paroki Santa Maria Bunda Pengharapan Bunut.

"Kita berharap sebagaimana dengan tema BKSN Tahun 2019 mengenai keprihatinan gereja terhadap isu-isu lingkungan, mari kita sama-sama untuk memerangi penggunaan plastik agar kita bisa menjaga lingkungan lebih baik," katanya.

Sekundus juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh kring, 19 Kring di Paroki Hati Kudus Yesus dan 9 Kring di Paroki Santa Maria Bunda Pengharapan Bunut.

"Kemudian juga luar biasa antusiasme dari anak-anak asrama putri dan putra, misdinar, serta kelompok-kelompok kategorial. Mari kita sama-sama melaksanakan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya dan ini menandai kegiatan dalam rangkaian satu bulan kedepan, nanti akan ada perlombaan juga yang akan kita lakukan setelah kegiatan ini," pungkasnya.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya