Perwakilan
organisasi nirlaba Rockefeller Foundation dan Asian Development Bank
mengunjungi dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk Makan Bergizi
Gratis (MBG) di Pejaten, Jakarta Selatan (Jaksel). SPPG Pejaten beroperasi di
bawah pengawasan Polri, lewat Yayasan Kemala Bhayangkari.
“SPPG Polri
khususnya di Pejaten, kita mendapat kunjungan tim dari BGN didampingi tim dari
Rockefeller Foundation dan Asian Development Bank, yaitu negara negara donor
yang nantinya akan memberikan bantuan, khususnya program pemerintah Makan
Bergizi,” jelas Wakasatgas MBG Polri, Irjen Nurworo Danang, dalam keterangan
tertulis Itwasum Polri, Rabu (30/4/2025).
Kunjungan
itu berlangsung pagi tadi. Danang menyambut hangat kehadiran tim dari BGN,
Rockefeller Foundation dan Asian Development Bank.
Danang
mendampingi rombongan berkeliling SPPG untuk melihat fasilitas dan operasional.
Bahkan rombongan juga sempat mencicip menu MBG yang dimasak hari ini oleh SPPG
Pejaten.
Danang
menerangkan SPPG Pejaten menjadi salah satu percontohan karena dinilai modern.
Danang menyampaikan Polri merasa berterima kasih atas penilaian tersebut.
“SPPG
Pejaten dijadikan salah satu role model untuk SPPG pengelolaan secara modern.
Tentunya itu menjadi suatu kehormatan dan kebanggaan bagi Polri, yang mendukung
program pemerintah, khususnya program MBG,” ucap Danang.
Danang
mengatakan Polri memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai pelindung, pelayan dan
pengayom masyarakat. Juga, tambah dia, menjaga keamanan serta ketertiban
masyarakat (kamtibmas). Maka Polri ikut serta menyukseskan MBG dalam rangka
pencegahan gangguan kamtibmas, dengan pendekatan pemenuhan gizi generasi muda.
“Polri
mendukung penuh Ketahanan Pangan maupun program MBG. Ini bagian dari tanggung
jawab Polri, dan juga menjadi tugas utama Polri karena Polri sebagai aparat
pelindung, pengayom, pelayan masyarakat. Tugas Polri salah satunya adalah
melakukan prevensif, pencegahan dengan adanya Makan Bergizi Gratis ini,” ungkap
Danang.
“Juga upaya
Polri bersama sama melaksanakan upaya pencegahan dari hulu, dengan mulai dari
program ketahanan Pangan dan MBG, diharapkannya menciptakan generasi-generasi
muda yang unggul dengan pemenuhan gizi yang cukup di samping itu juga dampaknya
akan memberi meningkatkan kesejahteraan dari masyarakat itu sendiri,” lanjut
dia.
Tim Teknis
Badan Gizi Nasional (BGN), Alfatehan Septianta, menjelaskan pihaknya menerapkan
skema kemitraan dengan Lembaga lain dalam mewujudkan MBG. Alfatehan menyebut keterlibatan Polri mempercepat
tercapainya skala penuh implementasi MBG.
“Dengan
skema dari BGN yang membuka pola kemitraan untuk lembaga lainnya, seperti
Kementerian dan Polri, untuk dapat berperan dan berpartisipasi dalam
implementasi Makan Bergizi. Ini menjadi bukti nyata yang konkret akan
pentingnya kolaborasi antar-lembaga” tutur Alfatehan.
Dia
menyebut target capaian BGN adalah jumlah penerima manfaat MBG mencapai 82 juta
jiwa. Khususnya balita, anak sekolah dan ibu hamil serta menyusui.
“Harapannya
dalam keterlibatan Polri dalam program MBG ini dapat mempercepat tercapainya
skala penuh implementasi program, yang di mana direncanakan mencapai 82 juta
penerima manfaat. Ini bisa melayani seluruh masyarakat, terutama balita, anak
sekolah, ibu hamil, ibu menyusui. Dan harapannya secara maksimal meningkatkan
gizi, pendidikan, dan sosial ekonomi di masyarakat,” ujar Alfatehan.