Polres Sanggau - Dalam rangka memperkuat upaya Polri mendukung
ketahanan pangan nasional, Kapolres Sanggau AKBP Sudarsono, S.I.K., M.Si.,
bersama jajaran mengikuti Zoom Meeting Evaluasi Program Ketahanan Pangan yang
diselenggarakan oleh Polda Kalbar, Kamis pagi (3/7) sekitar pukul 10.15 WIB.
Kegiatan dilaksanakan di Ruang Vicon Polres Sanggau dan turut diikuti oleh para
pejabat utama (PJU), para Kapolsek jajaran, serta perwira staf.
Rapat virtual tersebut dipimpin
langsung oleh Wakapolda Kalbar Brigjen Pol Roma Hutajulu, S.I.K., M.Si., dan
turut dihadiri oleh Irwasda Polda Kalbar Kombes Pol Sigit Jatmiko, S.H.,
S.I.K., Karo Ops Polda Kalbar Kombes Pol Asep Saepudin, S.I.K., M.H., dan para
pejabat utama lainnya.
Agenda utama rapat membahas
perkembangan dan evaluasi pelaksanaan Program Ketahanan Pangan yang digagas
oleh Polri sebagai bentuk konkret mendukung kebijakan nasional dalam menghadapi
tantangan pangan global.
Dalam laporannya, Karo SDM Polda
Kalbar Kombes Pol F. Guntur Sunoto, S.I.K., M.H., memaparkan berbagai kendala
teknis di lapangan yang dihadapi oleh jajaran dalam pelaksanaan program tanam
jagung.
Salah satu isu utama adalah
kondisi tanah gambut di beberapa wilayah yang mengandung zat asam tinggi serta
curah hujan yang tinggi, menyebabkan rendahnya tingkat keberhasilan tumbuh
tanaman jagung yang hanya mencapai 60 persen. Serangan hama seperti ulat dan
jamur turut memperburuk kondisi ini.
Dijelaskan pula bahwa penanaman
ulang secara serentak akan dilakukan pada lahan perhutanan sosial sebagai
bentuk pemulihan dan optimalisasi produktivitas. Kegiatan tersebut dijadwalkan
pada Rabu, 9 Juli 2025 mendatang, sebagai bagian dari target swasembada pangan
yang dicanangkan pemerintah pusat dan ditindaklanjuti oleh Polda Kalbar.
Selain itu, terdapat potensi
lahan di wilayah PT Inhutani Kabupaten Melawi seluas 5.000 hektare, yang
setelah dilakukan verifikasi, hanya 260,4 hektare yang layak tanam, karena
sisanya merupakan kawasan lindung atau rawa. Potensi lainnya datang dari LPHD
Desa Nusa Kenyikap dengan luas area 3.690 hektare, namun kendala topografi dan
permasalahan sosial membatasi area yang dapat ditanami.
Program ini turut didorong
melalui kolaborasi antara Polda Kalbar dengan sektor swasta. Pada 30 Juni 2025,
telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan PT Charoen
Pokphand Indonesia Tbk dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Kerja sama ini bertujuan
untuk meningkatkan produktivitas dan sinergitas dalam pengelolaan pertanian
jagung serta penyerapan hasil panen.
Sementara Wakapolda Kalbar
menegaskan strategi menghadapi Kuartal III dan IV 2025. Di antaranya adalah
penanaman kembali lahan yang telah dipanen serta pembukaan lahan baru melalui
land clearing untuk mengoptimalkan produksi. Selain itu, program inovatif “Sijali”
(Singkong, Jagung, Kedelai) diperkenalkan sebagai strategi penguatan sektor
pertanian nasional berbasis komoditas unggulan Kalimantan Barat.
Dalam arahannya, Wakapolda Kalbar
meminta seluruh jajaran untuk serius mempersiapkan Kuartal III dan IV, serta
mengawal secara ketat pelaksanaan Inpres No. 10 Tahun 2025 tentang Ketahanan
Pangan.
Ia juga menekankan pentingnya
sinergi dengan pihak swasta, pengembangan komoditas lokal, pelaporan kendala
secara berkala, serta pemanfaatan sistem digital monitoring milik Polda Kalbar.
Kegiatan berlangsung dalam
situasi aman, tertib, dan terkendali. Evaluasi ini menjadi bagian penting dari
penguatan peran Polri dalam mendukung program strategis pemerintah di sektor
pertanian, sekaligus menunjukkan kesiapan Polda Kalbar dan jajaran dalam
merespons berbagai tantangan di lapangan.
Kapolres Sanggau AKBP Sudarsono,
S.I.K., M.Si., dalam keterangannya seusai kegiatan, menyampaikan komitmennya
dalam mendukung penuh program ketahanan pangan di wilayah Kabupaten Sanggau.
“Kami dari Polres Sanggau siap
menindaklanjuti arahan dari pimpinan dan terus mendorong keterlibatan semua
pihak, baik dari masyarakat, TNI, pemerintah daerah maupun pelaku usaha, agar
program ketahanan pangan berjalan optimal. Kami juga berupaya menyinergikan
potensi lahan yang ada untuk ditanami, serta mengawal setiap tahapan agar
berjalan sesuai SOP dan target,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kapolres juga
menegaskan pentingnya validasi data serta pelaporan yang transparan.
“Kami
akan memastikan bahwa setiap kegiatan pemantauan, kendala di lapangan, serta
pelaporan digital melalui aplikasi Polda berjalan maksimal. Ini bukan hanya
soal target tanam, tapi menyangkut keberlanjutan pangan untuk masyarakat
Sanggau,” tutupnya. (Dny Ard / Hms Res Sgu)