Polres Sanggau - Delapan titik panas atau hotspot yang terpantau
melalui aplikasi SIPONGI dan GAC di wilayah Kecamatan Entikong, Kabupaten
Sanggau, langsung ditindaklanjuti oleh jajaran Polsek Entikong bersama Koramil
dan pihak kecamatan, Rabu (6/8/2025).
Verifikasi lapangan dilakukan untuk memastikan sumber titik api, kondisi
terkini, serta upaya yang telah dilakukan warga terkait pengendalian kebakaran
hutan dan lahan (Karhutla).
Kegiatan pengecekan lapangan dilaksanakan dengan melibatkan personel
Bhabinkamtibmas dari tiga desa yang menjadi lokasi kemunculan hotspot, yakni
Desa Nekan, Desa Semanget, dan Desa Entikong. Total terdapat delapan titik yang
terdeteksi, dengan rata-rata luas lahan berkisar antara 0,5 hingga 0,9 hektare.
Kapolsek Entikong, AKP Donny Sembiring, SH, menyampaikan bahwa hasil
pengecekan menunjukkan bahwa lahan-lahan tersebut merupakan ladang milik warga
yang digunakan untuk menanam padi ladang.
“Kegiatan pembakaran dilakukan secara gotong royong menggunakan alat
tradisional. Petani telah melakukan koordinasi dengan pengurus desa dan adat
sebelum pelaksanaan pembakaran,” jelasnya.
Tiap lokasi telah dicek langsung oleh personel Bhabinkamtibmas bersama
perangkat desa. Verifikasi lapangan menunjukkan bahwa api telah padam, dan
tidak ada indikasi penyebaran api ke wilayah lain. Selama kegiatan berlangsung,
situasi terpantau dalam keadaan aman dan kondusif.
“Seluruh lahan yang dibakar tidak melebihi batas maksimal, yaitu sekitar
dua hektare, dan telah sesuai dengan kearifan lokal serta ketentuan yang
berlaku,” tambah AKP Donny Sembiring.
Ia juga menegaskan bahwa pelaksanaan pembakaran dilakukan secara
terkendali dan disertai langkah pencegahan menggunakan alat seadanya, seperti
ember dan alat pemukul api.
Selain pengecekan fisik di lapangan, tim juga melakukan pendataan
terhadap lahan-lahan yang ditemukan, serta mengumpulkan keterangan dari warga
dan perangkat desa. Langkah ini dilakukan untuk mendukung upaya deteksi dini
dan mencegah potensi Karhutla yang lebih luas.
Kehadiran aplikasi SIPONGI dan GAC sangat membantu pihak kepolisian
dalam pemantauan dini. Namun demikian, keterlibatan aktif masyarakat, perangkat
desa, dan tokoh adat juga menjadi kunci utama dalam pengendalian Karhutla di
daerah perbatasan seperti Entikong.
Pihak kepolisian terus
mengimbau warga agar tetap mematuhi aturan dan prosedur dalam pembukaan lahan,
serta menghindari pembakaran yang dapat menimbulkan risiko besar. Sosialisasi
dan patroli rutin akan terus digiatkan untuk memastikan kondisi tetap aman dan
terkendali sepanjang musim kemarau. (Dny Ard / Hms Res Sgu)