Polres Sanggau - Dalam upaya mencegah dan menangani kebakaran hutan dan
lahan (Karhutla), tim gabungan yang terdiri dari personel Polsek Entikong,
Koramil, dan pihak kecamatan melakukan verifikasi serta pengecekan langsung
terhadap enam titik hotspot yang terpantau melalui aplikasi SIPONGI dan GAC di
wilayah Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, pada Jumat (1/8/2025).
Dalam patroli tersebut, tim menyasar sejumlah desa yang menjadi lokasi
munculnya hotspot, yakni Desa Nekan, Desa Semanget, dan Desa Suruh Tembawang.
Dari hasil pengecekan di lapangan, diketahui bahwa keenam titik hotspot
berasal dari aktivitas pembukaan lahan yang dilakukan secara tradisional oleh
masyarakat.
Luas lahan berkisar antara 0,5 hingga 0,7 hektare, dan seluruhnya
digunakan untuk kegiatan pertanian dengan sistem ladang berpindah atau pai,
yang merupakan bagian dari tradisi masyarakat lokal.
Bhabinkamtibmas dari masing-masing desa, yakni Brigpol Roi Hermanto
(Desa Suruh Tembawang), Bripka Jodi (Desa Nekan), dan Bripka Tatak Budi C (Desa
Semanget), turut terlibat aktif dalam proses verifikasi di lokasi. Mereka tidak
hanya memastikan kondisi di lapangan, tetapi juga melakukan komunikasi langsung
dengan warga dan perangkat desa setempat.
Langkah-langkah yang dilakukan tim gabungan antara lain pendataan titik
api, pengecekan fisik lokasi, pelaporan kepada pimpinan, serta koordinasi
dengan pemerintah desa dan tokoh adat. Hasil verifikasi menunjukkan bahwa
titik-titik yang muncul telah padam dan tidak menimbulkan potensi kebakaran
lanjutan.
Tim Gabungan juga memastikan bahwa aktivitas pembakaran lahan dilakukan
secara terbatas dan terkontrol, dengan luas tidak melebihi dua hektare.
Proses pembakaran dilakukan secara gotong royong oleh warga, menggunakan
peralatan tradisional seperti ember dan tangki air sederhana untuk menjaga agar
api tidak merambat ke area lain.
Kapolsek Entikong, AKP Donny Sembiring, SH, menyampaikan bahwa
verifikasi lapangan ini merupakan bagian dari komitmen Polri dalam mendukung
upaya pencegahan Karhutla, khususnya menjelang puncak musim kemarau.
Ia menegaskan pentingnya sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat
dalam menjaga lingkungan tetap aman.
“Pengecekan ini bukan hanya untuk memastikan tidak ada api yang masih
menyala, tetapi juga sebagai bentuk pendekatan preventif agar masyarakat
memahami risiko Karhutla. Kami mengedepankan pendekatan humanis dengan
memberikan edukasi langsung kepada warga di lokasi,” ujar AKP Donny Sembiring.
Ia juga menambahkan bahwa selama kegiatan berlangsung, situasi di lokasi
tetap aman dan kondusif. Tidak ditemukan adanya indikasi pembakaran liar atau
pembukaan lahan yang melanggar aturan. Semua kegiatan dilakukan berdasarkan
kesepakatan dengan pihak desa dan lembaga adat.
Tim gabungan berharap kegiatan verifikasi ini dapat memperkuat kesadaran
masyarakat dalam menjaga lingkungan dan mendukung program nasional dalam
menekan angka kebakaran hutan dan lahan, khususnya di wilayah perbatasan
seperti Entikong.
Dengan langkah cepat dan
kolaboratif seperti ini, aparat di wilayah perbatasan terus menunjukkan
komitmen dalam menjaga stabilitas lingkungan dan ketahanan pangan yang berbasis
pertanian tradisional masyarakat lokal. (Dny Ard / Hms Res Sgu)