Polres Sanggau - Program ketahanan
pangan terus digalakkan oleh jajaran Kepolisian di Kabupaten Sanggau. Kali ini,
Polsek Bonti melakukan pengecekan lahan demplot jagung hibrida sebagai bagian
dari Program 2 Pemanfaatan Lahan Produktif, Selasa (19/8/2025).
Pengecekan dilakukan langsung oleh
Kapolsek Bonti, Iptu Suparman, di lahan demplot ketiga yang berlokasi di Dusun
Sami, Desa Sami, Kecamatan Bonti. Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen
Polri mendukung swasembada pangan sekaligus membantu peningkatan kesejahteraan
petani di wilayah pedesaan.
Lahan demplot tersebut ditanami jagung
hibrida varietas Betras 9 dengan luas mencapai satu hektare. Lahan merupakan
milik Raden Moh. Yamin yang tergabung dalam Kelompok Tani Cinta Damai. Jagung
mulai ditanam pada 9 Juli 2025, dan kini telah berusia 41 hari.
Hasil pengecekan menunjukkan bahwa
lahan telah diolah dengan baik menggunakan traktor tangan. Tanaman jagung juga
telah mendapat pemupukan dengan kombinasi NPK, Phonska, dan Urea. Dari
pengamatan, kondisi tanaman tampak subur dan terawat dengan baik.
“Demplot ini merupakan salah satu
upaya nyata dalam mendukung ketahanan pangan. Kami ingin memastikan bahwa hasil
pertanian, khususnya jagung, bisa menjadi salah satu solusi dalam menjaga
ketersediaan pangan masyarakat,” ujar Kapolsek Bonti, Iptu Suparman.
Ia menambahkan, keterlibatan
kepolisian dalam program ketahanan pangan bukan hanya sekadar simbol, melainkan
bukti nyata dukungan terhadap program pemerintah. Langkah ini juga sejalan
dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia dalam mewujudkan swasembada
pangan.
Selain memastikan kondisi lahan,
Kapolsek juga menekankan pentingnya pendampingan kepada petani agar proses
perawatan tanaman berjalan optimal. Ia menegaskan, keberhasilan program
ketahanan pangan tidak bisa lepas dari kerja sama erat antara pemerintah,
petani, dan seluruh elemen masyarakat.
Menurut Iptu Suparman, kehadiran
Polsek Bonti di lapangan bertujuan memberikan dorongan moral dan memastikan
bahwa para petani memperoleh hasil panen yang maksimal.
“Harapan kami, hasil panen dari
demplot ini dapat meningkatkan taraf hidup petani serta menjadi contoh bagi
desa-desa lain di Kecamatan Bonti,” jelasnya.
Program ketahanan pangan melalui
demplot jagung hibrida ini juga diharapkan menjadi model pembelajaran dan
percontohan bagi masyarakat sekitar. Dengan demikian, lahan tidur atau lahan
kosong dapat dimanfaatkan secara produktif, sejalan dengan program pemerintah
dalam mengurangi ketergantungan impor bahan pangan.
Selama kegiatan pengecekan
berlangsung, situasi terpantau aman dan kondusif. Petani bersama anggota
kelompok taninya turut mendampingi proses peninjauan untuk memastikan seluruh
data teknis terkait lahan dan kondisi tanaman tercatat dengan baik.
Kapolsek menegaskan, Polsek Bonti akan
terus berkomitmen melakukan monitoring secara berkala hingga masa panen tiba.
Dengan demikian, jika ada kendala di lapangan, dapat segera dicarikan solusi agar
produktivitas tetap terjaga.
Upaya ini diharapkan mampu memperkuat
ketahanan pangan lokal, yang pada akhirnya berdampak positif bagi ketahanan
pangan nasional.
Pengecekan demplot jagung hibrida di Kecamatan Bonti menjadi
bukti nyata bahwa kepolisian hadir bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga
berperan aktif mendukung kesejahteraan masyarakat. (Dny Ard / Hms Res Sgu)