Polres Sanggau -
Tim gabungan dari Polsek Beduai bersama Koramil Beduai melaksanakan verifikasi
lapangan terhadap satu titik hotspot yang terdeteksi melalui Aplikasi SIPONGI
dan GAC di wilayah Kecamatan Beduai, Kabupaten Sanggau, pada Selasa (5/8/2025).
Langkah ini
merupakan bagian dari upaya respons cepat penanganan kebakaran hutan dan lahan
(Karhutla) di wilayah Kalimantan Barat.
Pengecekan
dilakukan menyusul laporan dari Posko Karhutla Ditreskrimsus Polda Kalbar yang
mendeteksi adanya hotspot dengan tingkat kepercayaan sedang (medium) di kawasan
Dusun Selabe, Desa Sei Ilai. Tim bergerak cepat menuju lokasi untuk memastikan
kondisi lapangan serta mengecek potensi bahaya lanjutan yang mungkin terjadi.
Kapolsek Beduai,
Iptu Hudson Siahaan, SH, menyampaikan bahwa setibanya di lokasi, api sudah
dalam kondisi padam.
“Tim kami
memastikan tidak ada lagi bara api atau kepulan asap yang bisa menimbulkan
kebakaran susulan. Situasi saat pengecekan dalam keadaan aman dan terkendali,”
ujar Kapolsek.
Lahan yang
menjadi titik panas tersebut diketahui merupakan lahan milik warga seluas
kurang lebih 0,7 hektare yang digunakan untuk keperluan pertanian, yakni
penanaman padi.
Lokasi berada
cukup jauh dari pemukiman, namun tetap menjadi perhatian karena potensi
merambatnya api jika terjadi angin kencang atau cuaca ekstrem.
Dalam
pelaksanaan pengecekan tersebut, turut serta personel gabungan dari unsur Polri
dan TNI, yakni Aipda Erminto, Bripka Martono, Briptu Petrus Andika, dan Kopda
Rizal. Mereka secara langsung menelusuri area sekitar titik panas dan
mendokumentasikan hasil pengecekan untuk dilaporkan ke Posko Karhutla.
Kapolsek Beduai
menambahkan bahwa pihaknya terus meningkatkan patroli dan sosialisasi kepada
masyarakat, khususnya di wilayah-wilayah yang rawan Karhutla.
“Kami tidak
hanya fokus pada penindakan, tapi juga pendekatan preventif agar masyarakat
memahami risiko membakar lahan secara sembarangan,” tegasnya.
Upaya ini
merupakan bentuk keseriusan jajaran Polri dalam mendukung kebijakan nasional
pencegahan Karhutla, terutama menjelang puncak musim kemarau. Data dan
pemantauan satelit yang akurat menjadi acuan dalam menentukan langkah cepat di
lapangan.
Kegiatan
pengecekan tersebut selesai pada pukul 17.30 WIB dengan hasil nihil api aktif,
serta tidak ditemukan indikasi pembakaran lahan secara masif.
Pihak kepolisian juga telah
memberikan imbauan kepada pemilik lahan untuk tetap berhati-hati dan tidak
melakukan pembakaran terbuka demi menjaga kelestarian lingkungan dan
keselamatan bersama. (Dny Ard / Hms Res Sgu)