Jakarta -
Polri mencatatkan capaian membanggakan dalam survei nasional terbaru yang
dirilis oleh Rumah Politik Indonesia. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan
pada 22–26 Agustus 2025 di 34 provinsi, Polri dinilai sebagai lembaga penegak
hukum dengan kinerja paling unggul dan menjadi institusi yang paling dipercaya
oleh publik.
Direktur Eksekutif Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, menyebutkan bahwa hasil ini menjadi kabar gembira bagi Polri. Menurutnya, citra kepolisian yang selama ini mendapat sorotan mulai mengalami perbaikan berkat sejumlah gebrakan dan kinerja nyata di lapangan.
Dalam survei tersebut, Polri memperoleh penilaian tertinggi dalam kategori kinerja lembaga penegak hukum secara umum, dengan angka 20,11 persen. Polri mengungguli KPK yang memperoleh 20,9 persen dan Kejaksaan Agung dengan 20,5 persen. Fernando menilai capaian ini sebagai bukti bahwa konsep Polisi Presisi yang selama ini digaungkan mulai memberikan dampak yang dirasakan oleh masyarakat luas.
“Mengenai
kepolisian. Saya kira ini bagian dari polisi presisi yang harus terus
dilanjutkan oleh internal kepolisian supaya mereka betul-betul bisa mendapatkan
perhatian dari masyarakat dan bisa mendapatkan tempat di hati masyarakat,”
ujarnya.
Selain
unggul dalam kinerja umum, Polri juga mendapat apresiasi tinggi dalam
penanganan kejahatan siber dan kriminalitas baru. Dalam kategori ini, Polri
mencatat skor tertinggi dengan 22,32 persen, bersaing ketat dengan Kejaksaan
Agung dan KPK yang masing-masing memperoleh 22,29 persen. Ini menunjukkan bahwa
Polri dinilai adaptif terhadap tantangan kejahatan di era digital.
Kinerja
Polri juga menonjol dalam aspek reformasi peradilan. Lembaga ini meraih angka
20,6 persen, hanya terpaut tipis dari Kejaksaan Agung (20,9 persen) dan
mengungguli KPK (20,4 persen). Hal ini memperlihatkan bahwa publik mulai
merasakan adanya upaya perbaikan tata kelola di tubuh Polri.
Dalam hal
pemberantasan korupsi—isu yang kerap menjadi perhatian publik—Polri kembali
mendapat kepercayaan tinggi dengan persentase 21,20 persen. Capaian ini
menempatkan Polri tepat di bawah KPK (21,23 persen) dan di atas Kejaksaan Agung
(21,17 persen). Perbedaan tipis ini menunjukkan ketatnya persaingan tiga
lembaga penegak hukum utama dalam mendapatkan tempat di hati masyarakat.
Fernando
menilai, keberhasilan Polri dalam survei ini tidak terlepas dari
langkah-langkah pembenahan yang terus dilakukan. Ia menyebut bahwa Polri,
bersama KPK dan Kejaksaan Agung, sedang berproses memperbaiki citra dan
meningkatkan kepercayaan publik melalui tindakan konkret.
Hasil
survei Rumah Politik Indonesia ini menjadi cermin bahwa Polri kini berada dalam
momentum positif. Ke depan, tantangannya adalah menjaga konsistensi dan terus
memperkuat kinerja agar kepercayaan publik tidak sekadar menjadi angka, tetapi
menjadi bagian dari realitas yang dirasakan masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari.