Polres Sanggau - Upaya pencegahan kekerasan di lingkungan pendidikan
kembali menjadi perhatian serius. Pada Selasa (30/9/2025) pagi, Aula Kantor
Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, menjadi lokasi pelaksanaan sosialisasi
bertajuk “Pencegahan Kekerasan di Satuan Pendidikan”. Kegiatan ini digelar
untuk memberikan pemahaman kepada tenaga pendidik, siswa, serta masyarakat
terkait bahaya dan penanganan kasus kekerasan di sekolah.
Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 WIB itu dihadiri sejumlah pejabat
daerah, antara lain Camat Kapuas Laurianus Yoka, S.H., Kepala Bidang PA Dinsos
P3AKB Titin Sumarni, S.H., Kasat Binmas Polres Sanggau Iptu Trisna Mauludi,
serta perwakilan KPPAD Provinsi Kalbar, Tumbur Manalu, S.H. Kehadiran para
pihak tersebut menandai sinergi lintas sektor dalam menghadapi persoalan
kekerasan terhadap anak.
Dalam kesempatan itu, Kasat Binmas Polres Sanggau, Iptu Trisna Mauludi,
tampil sebagai narasumber utama. Ia membawakan materi bertema “Penanganan Anak
Korban dan Anak Saksi dalam Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA)”.
Menurutnya, isu anak berhadapan dengan hukum (ABH) semakin kompleks,
baik sebagai korban, pelaku, maupun saksi tindak pidana.
Iptu Trisna menegaskan, sekolah dan keluarga memiliki peran penting
untuk memutus rantai kekerasan. “Pencegahan kasus anak berhadapan dengan hukum
bukan hanya tugas aparat. Guru dan orang tua harus sama-sama mengawasi, memberi
edukasi, dan menciptakan lingkungan aman bagi anak,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan semua pihak dalam memberikan
pendampingan terhadap anak korban maupun saksi tindak pidana. Menurutnya,
penanganan yang tepat dapat mengurangi trauma dan mencegah anak kembali
terjebak dalam situasi berisiko.
“Kami berharap ada kerja sama yang erat antara pihak sekolah, orang tua,
dan aparat penegak hukum,” tambahnya.
Sosialisasi ini turut melibatkan peserta dari berbagai jenjang
pendidikan, mulai dari SDN di Kecamatan Kapuas, SMP Negeri 1 Sanggau, hingga
SMA Negeri 2 Sanggau, lengkap dengan dewan guru. Para peserta tampak antusias
menyimak pemaparan materi yang disampaikan dengan bahasa sederhana dan mudah
dipahami.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wadah untuk berdialog langsung
mengenai kasus-kasus yang kerap muncul di lingkungan sekolah. Beberapa guru
bahkan mengungkapkan tantangan dalam mengawasi siswa di era digital yang rawan
menimbulkan persoalan baru, seperti perundungan daring (cyberbullying).
Perwakilan KPPAD Provinsi Kalbar, Tumbur Manalu, menyampaikan apresiasi
atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menilai, kerja sama lintas sektor sangat
penting untuk mencegah kekerasan di satuan pendidikan.
“Edukasi sejak dini menjadi kunci agar anak-anak kita terlindungi dari
tindak kekerasan, baik fisik, psikis, maupun seksual,” katanya.
Sementara itu, Camat Kapuas Laurianus Yoka berharap sosialisasi ini tidak berhenti sebatas pertemuan. Ia menekankan pentingnya tindak lanjut berupa pengawasan bersama di lapangan.
“Pemerintah kecamatan siap memfasilitasi langkah kolaboratif agar
sekolah menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi siswa,” ujarnya.
Kegiatan sosialisasi
berjalan lancar dengan suasana kondusif hingga selesai. Dengan adanya sinergi
antara KPPAD, Polres Sanggau, pemerintah daerah, serta pihak sekolah,
diharapkan upaya mencegah kekerasan di satuan pendidikan dapat semakin optimal
dan berkelanjutan. (Dny Ard / Hms Res Sgu)