Polda
Kalbar
- Rabu, 13 Maret 2019, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam)
Polri Komisaris Jenderal Polisi Drs
Moechgiyarto SH M.Hum berkunjung ke Mako
Poda Kalimantan Barat. Kedatangan
jenderal bintang tiga itu dalam rangka memberikan arahan kepada personel
Bhabinkamtibmas dan pengemban Polmas Polda Kalbar terkait upaya Cooling System
menghadapi Pam Pemilu Tahun 2019.
“Terkait
tentang konsep 3 strategi Baharkam Polri itu yang pertama adalah strategi
pengkondisian. Yang kedua adalah strategi pemolisian, dan yang ketiga adalah
strategi kemitraan dan penegakan hukum. Jadi ada tiga strategi inilah yang akan
kita laksanakan di seluruh jajaran baharkam Polri dan kewilayahan," kata
Kepala Badan Pemeliharaan (Kabaharkam) Polri
Komisaris Jenderal Polisi Drs Moechgiyarto SH M.Hum.
Kepala
Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri
Komisaris Jenderal Polisi Drs Moechgiyarto SH M.Hum menjelaskan, konsep
ini sedang dalam proses dan sebentar lagi akan kita buat dalam bentuk peraturan
kabaharkam Polri dan tentunya setelah nanti ditandatangani maka diberlakukanlah
tiga strategi itu.
“Strategi
yang pertama adalah strategi pengkondisian dimana strategi ini sangat tepat
sekali untuk menghadapi berbagai situasi yang tujuannya adalah untuk mencegah
dan menangkal agar tidak terjadinya gangguan Kamtibmas. Oleh karenanya,
strategi ini dilaksanakan pada kegiatan kepolisian yang bersifat normal dan
berjalan sepanjang tahun,” ujar Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam)
Polri Komisaris Jenderal Polisi Drs
Moechgiyarto SH M.Hum.
Dalam
strategi pengkondisian hal yang dilakukan adalah dengan metode door to door
system. DDS ini bukan milik Binmas saja, DDS ini adalah metode atau cara kita
untuk bekerja, jadi bisa dilakukan oleh fungsi-fungsi yang lain.
“Dalam
DDS ini tentunya akan ada kaitan bila dibawa ke dalam pemilu 2019 yang kita
tahu bahwa pemilu ini sangat unik karena dijadikan satu antara Pileg dan
Pilpres sehingga banyak permasalahan-permasalahan yang muncul. Contoh
permasalahan yang muncul seperti pemilih ganda. Kondisi ini tentunya yang harus
diantisipasi,” kata Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komisaris Jenderal Polisi Drs Moechgiyarto SH
M.Hum.
Kepala
Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri
Komisaris Jenderal Polisi Drs Moechgiyarto SH M.Hum menyebutkan bahwa
keberhasilan pengamanan Pilkada yang telah berjalan lancar sebelumnya adalah
merupakan sebuah modal dasar untuk mengamankan Pemilu Tahun 2019. Ia juga
menyebutkan, Program-program yang akan dilaksanakan ini tujuannya adalah untuk
mendinginkan situasi pemilu yang akan datang.
"Kurang
lebih, tinggal 1 bulan lagi akan terjadi pencoblosan ataupun penghitungan
suara. Politik akan semakin panas, maka perlu kita dinginkan supaya tidak
terjadi konflik," tutur Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam)
Polri Komisaris Jenderal Polisi Drs
Moechgiyarto SH M.Hum.
Kepala
Badan Pemeliharaan (Kabaharkam) Polri
Komisaris Jenderal Polisi Drs Moechgiyarto SH M.Hum menyampaikan pebedaan
bhabinkamtibmas dengan pengemban Polmas yaitu bhabinkamtibmas ditetapkan
berdasarkan Skep sedangkan pengemban Polmas dia ditunjuk dengan surat perintah
oleh kasatker nya.
"Saya
berharap para Bhabinkamtibmas dan
pengemban Polmas harus mampu untuk membentuk cooling System yang baik supaya
Pemilu 2019 damai dan sejuk. Bhabinkamtibmas adalah ujung tombak Polri.
Bhabinkamtibmas adalah Superman. Oleh karenanya supaya bisa benar-benar menjadi
Superman. Menitipkan para bhabinkamtibmas ini kepada para Kapolres untuk
dilatih terus,” ucap Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komisaris Jenderal Polisi Drs Moechgiyarto SH
M.Hum. "Bagi bahbinkamtibmas, tiada hari tanpa mereka latihan, tiada hari
tanpa menambah pengetahuan-pengetahuan karena beban tugas para bhabinkamtibmas
sangatlah banyak. Mau yang menjadi tupoksinya ataupun di luar dari tupoksinya
yaitu dalam rangka mendukung pembangunan di daerah,".
Kepala
Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri
Komisaris Jenderal Polisi Drs Moechgiyarto SH M.Hum berujar,” Saya
datang ke sini tujuannya ingin memberitahukan Konsep 3 strategi ini agar
bhabinkamtibmas dapat terbantu dalam pelaksanaan tugasnya,".
Di
tempat yang sama, Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Inspektur Jenderal
Polisi Drs Didi Haryono SH MH memaparkan, secara umum dalam pelaksanaan tugas
kepolisian pada tahun 2018 lalu Polda Kalbar memiliki program 100 hari kerja
Kapolda Kalbar jilid I hingga jilid III.
Program 100 hari kerja Kapolda Kalbar adalah pola yang mengedepankan
pro-actif policing selain pola preventifitas juga melakukan kegiatan law
enforcement yang telah berhasil mengungkap angka kejahatan konvensional
sebanyak 5.903 kasus.
Demikian
juga dalam pengungkapan kasus transnational crimes, kejahatan lingkungan,
kekayaan negara dan narkoba selama 2018 dapat diungkap sebanyak 2.052
kasus. Dibanding tahun 2017 hanya 1.502
kasus meningkat ± 27 persen. Dengan
jumlah tersangka sebanyak 1.011 orang yang terdiri dari pria 915 orang dan
wanita 96 orang.
“Program jilid I sampai dengan jilid III itu merupakan program top down. Untuk tahun 2019 kita melakukan pola berbalik, yaitu: pola dengan konsep buttom up mengedepankan polsek sebagai lini terdepan dalam pelaksanaan Harkamtibmas, dan Bhabinkamtibmas sebagai unjung tombak dalam pelayanan prima kepada masyarakat,” kata Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH.
“Program jilid I sampai dengan jilid III itu merupakan program top down. Untuk tahun 2019 kita melakukan pola berbalik, yaitu: pola dengan konsep buttom up mengedepankan polsek sebagai lini terdepan dalam pelaksanaan Harkamtibmas, dan Bhabinkamtibmas sebagai unjung tombak dalam pelayanan prima kepada masyarakat,” kata Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH.
Penulis : Cucu Safiyudin S.Sos SH MH
Publish : Humas Polres Sanggau