Papua -
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menegaskan bahwa Kelompok Kriminal
Bersenjata (KKB) terus menyebarkan informasi palsu atau hoax demi menarik
perhatian publik. Salah satu bentuk propaganda yang dilakukan adalah membawa
warga negara asing (WNA) untuk membuat video dokumenter palsu yang kemudian
disebarkan melalui media sosial.
Hal
ini disampaikan oleh Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol
Faizal Ramadhani, sebagai tanggapan atas beredarnya video hoax yang menuduh
TNI-Polri melakukan pengeboman hingga menyebabkan kebakaran sejumlah bangunan.
“Video
yang beredar tersebut sebenarnya adalah dokumentasi kebakaran Puskesmas di
Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, pada tahun 2021. Kebakaran itu
dilakukan oleh KKB, tetapi videonya telah diedit dan dinarasikan seolah-olah
akibat bom yang dijatuhkan oleh TNI-Polri,” ujar Brigjen Pol Faizal.
KKB
juga mencoba membangun narasi bahwa mereka melawan pemerintah menggunakan alat
perang tradisional. Namun, fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya. KKB justru
menggunakan senjata api untuk melakukan penembakan terhadap aparat keamanan dan
masyarakat sipil. Selain itu, mereka juga terlibat dalam tindakan kriminal
lain, seperti pemerkosaan, pembakaran fasilitas publik, dan aksi kekerasan
lainnya.
Brigjen
Pol Faizal menambahkan, tindakan kriminal KKB tidak hanya terbatas pada aksi
kekerasan. Pada tahun 2021, KKB juga dilaporkan melakukan pemerkosaan terhadap
tenaga kesehatan (nakes). Tindakan ini dinilai sebagai kejahatan tidak
berperikemanusiaan yang melanggar hak asasi manusia (HAM).
Sementara
itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengimbau
masyarakat Papua untuk tidak mudah percaya pada informasi hoax yang disebarkan
oleh KKB maupun Kelompok Kriminal Politik (KKP).
“Propaganda
ini bertujuan untuk memecah belah dan menciptakan ketidakpercayaan terhadap
pemerintah. Masyarakat diharapkan lebih bijak dalam menyaring informasi yang
diterima,” ujar Kombes Pol Yusuf.
Polri
dan TNI terus berkomitmen untuk menjaga keamanan dan kedamaian di Papua, serta
mengupayakan langkah-langkah tegas untuk mengatasi aksi-aksi provokasi yang
dilakukan oleh KKB.