Polres Sanggau - Dalam upaya mendukung program swasembada pangan nasional, Polsek Mukok melaksanakan kegiatan Program 2 berupa persiapan penanaman jagung hibrida pada Sabtu, 10 Mei 2025. Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 07.30 hingga 16.00 WIB ini dipusatkan di wilayah Kecamatan Mukok, Kabupaten Sanggau, dengan agenda utama pembukaan lahan baru dan pembuatan pupuk organik.
Pembukaan lahan dilakukan di area sekitar PT Citra Nusa Industri Sawit (CNIS), Desa Kedukul, Kecamatan Mukok.
Lokasi ini dipilih sebagai pengganti lahan sebelumnya di Dusun Sei Akar, Desa Semuntai, yang dinilai berisiko tinggi terhadap banjir. Lahan seluas satu hektare disiapkan dengan berbagai tahap, mulai dari penyemprotan rumput, pembakaran vegetasi liar, hingga proses pembajakan.
Selain membuka lahan, Polsek Mukok juga menginisiasi pembuatan pupuk padat organik yang ramah lingkungan. Proses pembuatan pupuk tersebut menggunakan bahan dasar kohe (kotoran hewan), abu boiler, dan MIGO (mikroorganisme pengurai) dengan komposisi 2,5 Ton kohe, 2,5 Ton abu boiler, dan 20 Liter MIGO yang dicampur dengan 100 Liter air. Campuran ini kemudian dikemas dalam karung untuk difermentasi selama 10 hari sebelum siap digunakan.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolsek Mukok, AKP Sutono, bersama 12 personel Polsek lainnya. Dengan keterlibatan langsung aparat kepolisian, diharapkan kegiatan ini dapat memberi contoh dan motivasi bagi masyarakat untuk ikut serta dalam membangun ketahanan pangan daerah.
Kapolsek Mukok menyampaikan bahwa keterlibatan Polri dalam kegiatan ini merupakan bentuk nyata dukungan terhadap program pemerintah dalam menciptakan kemandirian pangan.
“Kami tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga berperan aktif dalam pembangunan masyarakat, salah satunya melalui sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan,” ungkapnya.
Menurut AKP Sutono, penanaman jagung hibrida dipilih karena komoditas ini memiliki nilai strategis dalam mendukung ketahanan pangan, serta relatif cepat dalam masa panen.
“Jagung hibrida memiliki produktivitas tinggi dan masa tanam yang relatif singkat, sehingga sangat cocok dikembangkan di wilayah ini,” tambahnya.
Program ini juga diharapkan dapat menjadi pilot project yang ke depan bisa direplikasi oleh masyarakat luas, termasuk kelompok tani dan organisasi masyarakat lainnya. Melalui sinergi lintas sektor, Kapolsek Mukok meyakini bahwa ketahanan pangan bukan sekadar slogan, tetapi bisa menjadi kenyataan.
Selain manfaat ekonomis, kegiatan ini juga mempererat hubungan antara Polri dan masyarakat. Dengan turun langsung ke lapangan, aparat kepolisian menunjukkan kepedulian terhadap persoalan riil yang dihadapi warga, khususnya dalam bidang pertanian dan lingkungan.
Sebagai bagian dari program jangka panjang, Polsek Mukok berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan terhadap proses penanaman dan perawatan jagung hingga masa panen tiba.
“Ini bukan hanya kerja satu hari. Kami akan kawal hingga hasilnya benar-benar bisa dinikmati oleh masyarakat,” pungkas AKP Sutono. (Dny Ard / Hms Res Sgu)