Jakarta, 2 Juni 2025 - Perum Bulog
siap bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk mendukung
ketahanan pangan nasional melalui penyerapan hasil panen jagung petani dengan
target 1 juta ton.
Komitmen ini ditegaskan dalam audiensi
antara Direktur Utama Perum Bulog, Letjen TNI Novi Helmy Prasetya, S.I.P.,
M.I.P., dengan Irwasum Polri Komjen Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, S.H., M.Hum.,
M.Si., M.M., selaku Ketua Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri. Pertemuan berlangsung
hari ini, Senin, 2 Juni 2025, di Ruang Pertemuan Dirut Bulog, Jakarta.
Dalam pertemuan ini, kedua belah pihak
menyepakati mekanisme penyerapan jagung yang melibatkan 26 Kantor Wilayah dan
133 Kantor Cabang Bulog di seluruh Indonesia.
Bulog akan bertindak sebagai penyerap
hasil panen dengan kapasitas gudang mencapai 120–300 ton per unit, didukung
fasilitas pengering untuk menjaga kualitas jagung. Harga beli di tingkat petani
sesuai ketetapan badan pangan nasional demi stabilitas pasar. Pemerintah telah
mengalokasikan anggaran sebesar Rp 6 triliun untuk mendukung program ini.
Polri melalui jajaran Kapolres di
seluruh Indonesia akan berkoordinasi dengan Bulog untuk memastikan kelancaran
penyerapan dan pengawasan distribusi. Langkah ini sekaligus untuk mencegah
praktik spekulasi yang dapat merugikan petani.
Direktur Utama Perum Bulog, Letjen TNI
Novi Helmy Prasetya, menegaskan kesiapan Bulog dalam menjalankan peran ini.
“Dengan infrastruktur yang dimiliki,
Bulog siap menyerap 1 juta ton jagung sekaligus menjaga keseimbangan harga
untuk kesejahteraan petani,” ujarnya.
Irwasum Polri Komjen Pol. Dedi
Prasetyo menyatakan dukungan penuh Polri. “Sinergi ini merupakan langkah
strategis untuk ketahanan pangan nasional. Kami akan memastikan seluruh jajaran
terlibat aktif mendukung kesuksesan program,” tegasnya.Sebagai
tindak lanjut, Bulog dan Polri akan melakukan pengecekan kesiapan gudang serta
alat pengering di seluruh unit. Sosialisasi kepada petani juga akan dilakukan
melalui pendampingan oleh Polri dan dinas terkait.