» » » Polsek Beduai Pastikan 16 Titik Hotspot Karhutla di Desa-Desa Terpantau Padam

Polsek Beduai Pastikan 16 Titik Hotspot Karhutla di Desa-Desa Terpantau Padam

Penulis By on Sabtu, 09 Agustus 2025 | No comments


Polres Sanggau - Polsek Beduai bersama tim gabungan melakukan verifikasi dan pengecekan langsung terhadap titik panas (hotspot) yang terpantau melalui aplikasi BONGKAR, BRIN FIRE HOTSPOT, SIPONGI, LK, dan GAC (Geospatial Analytics & Monitoring) pada Jumat (8/8/2025) sore.

Kegiatan ini difokuskan di wilayah Kecamatan Beduai, Kabupaten Sanggau, guna memastikan kondisi lapangan pasca terdeteksinya aktivitas pembakaran lahan.

Pantauan melalui sistem deteksi dini menunjukkan adanya 16 titik hotspot dengan tingkat kepercayaan medium di sejumlah desa, antara lain Desa Mawang Muda, Sungai Ilai, dan Bereng Berkawat. Seluruh titik tersebut telah dilakukan pengecekan langsung oleh personel gabungan untuk memastikan statusnya.

Hasil verifikasi di lapangan mengungkap bahwa seluruh titik panas berasal dari aktivitas pembakaran lahan milik pribadi yang umumnya digunakan untuk membuka atau membersihkan lahan pertanian. Luas lahan yang terbakar bervariasi, mulai dari 0,3 hektare hingga hampir 1 hektare.

Meski sempat memicu deteksi dari satelit, seluruh titik api yang ditemukan sudah dalam kondisi padam ketika tim tiba di lokasi. Kondisi area terbakar pun terpantau aman tanpa ada api aktif maupun asap pekat yang berpotensi meluas.

Kapolsek Beduai Iptu Hudson Siahaan, SH, menjelaskan bahwa pengecekan di lapangan menjadi langkah penting untuk memastikan keakuratan data hotspot yang terpantau satelit.

“Kami tidak hanya mengandalkan data dari sistem pemantauan, tetapi juga memastikan langsung ke lokasi untuk memverifikasi kondisi riil di lapangan,” tegasnya pada Sabtu (9/8) pagi.


Menurutnya, keberhasilan pemadaman di 16 titik tersebut tidak terlepas dari respon cepat petugas dan kesadaran masyarakat yang mulai memahami bahaya karhutla. Namun, ia mengingatkan bahwa pembakaran lahan tetap melanggar aturan dan memiliki risiko besar terhadap lingkungan serta kesehatan.

“Kami mengimbau masyarakat untuk menghindari metode pembukaan lahan dengan cara membakar. Selain melanggar hukum, dampaknya sangat merugikan ekosistem, udara, dan kesehatan warga,” ujar Iptu Hudson Siahaan.

Kegiatan verifikasi ini melibatkan personel Polsek Beduai, Bhabinkamtibmas, dan unsur TNI, yang bersama-sama melakukan ground check menggunakan peralatan lapangan dan pendampingan masyarakat sekitar. Proses pengecekan berlangsung sejak pukul 17.00 WIB hingga 19.20 WIB dengan situasi aman terkendali.

Selain pengecekan langsung, tim juga memberikan sosialisasi singkat kepada warga sekitar mengenai bahaya karhutla, termasuk ancaman sanksi hukum bagi pelaku pembakaran lahan. Pendekatan ini diharapkan dapat mencegah terulangnya kejadian serupa, terutama di puncak musim kemarau.

Kapolsek Beduai menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemantauan secara berkala, mengoptimalkan teknologi deteksi dini, dan memperkuat patroli darat di wilayah rawan.

“Upaya pencegahan akan lebih efektif jika dilakukan bersama-sama. Kami butuh dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat,” tutupnya. (Dny Ard / Hms Res Sgu)
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya