Jabar
- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan arahan dalam acara Apel
Kasatwil di Mako Satuan Latihan Korbrimob Polri, Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Dalam pengarahannya, Sigit menyinggung soal semangat Polri dalam meningkatkan
pelayanan prima untuk seluruh masyarakat.
Menurut
Sigit, Apel Kasatwil ini sendiri juga membahas untuk melakukan penguatan
internal Kepolisian. Kegiatan ini juga mengingat kembali doktrin Tribrata dan
Catur Prasetya.
“Intinya
yang kita harapkan pada apel kasatwil ini tentunya ini menjadi semangat Polri
untuk kemudian konsolidasikan ulang dan kemudian mewujudkan institusi Polri
yang responsif, adaptif dan kemudian betul-betul bisa mewujudkan institusi
Polri seperti apa yang diharapkan masyarakat,” kata Sigit di Mako Satuan
Latihan Korbrimob Polri, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Senin (24/11/2025).
Apel
Kasatwil bertajuk 'Transformasi Polri yang Profesional untuk Masyarakat' ini,
kata Sigit sengaja dilaksanakan di Satlat Brimob Cikeas. Para Kapolda dan
Kapolres bakal bermalam di tenda selama tiga hari ke depan.
“Tentunya
kegiatan ini yang pertama meningkatkan soliditas internal kekompakan utamanya.
Bagaimana kita melakukan preview penanaman ulang doktrin kita Tribrata dan
Catur Prasetya. Dan tentunya hakikat dari tugas Polri di dalam melaksanakan
tugas pokok fungsinya sebagai pelaksana alat negara di bidang harkamtibmas di
bidang penegakan hukum dan memberikan perlindungan pengayoman pelayanan
terhadap keamanan yang di dalam negeri,” ujar Sigit.
Menurut
Sigit, Apel Kasatwil juga menjadi wadah untuk melakukan refleksi apa saja yang
sudah dilakukan dan melakukan perbaikan terhadap segala kekurangan yang ada. Di
antaranya merespons Komisi Percepatan Reformasi Polri.
“Semangat
upaya Polri untuk respons komisi reformasi ini juga bagian dari upaya kita
lakukan perbaikan,” ucap Sigit.
Dalam
kesempatan ini, Sigit menyebut, selain menghadirkan pembicara dalam negeri,
Apel Kasatwil juga mengundang Kepolisian Hongkong. Hal itu untuk mencari model
penanganan aksi unjuk rasa atau demonstrasi di Indonesia.
Menurut
Sigit, ke depannya, Polri akan mengubah doktrin penanganan demonstrasi yang
tadinya menjaga menjadi melayani. Hal ini komitmen sesuai dengan komitmen
polisi yang sejak awal menjamin hak kebebasan berpendapat masyarakat.
“Di
satu sisi kita juga tentunya miliki konsep dalam menghadapi rusuh massa yang
tentunya apabila tidak kita kendalikan
akan berdampak stabilitas kamtibmas, terganggunya fasilitas publik, sektor
ekonomi yang tentunya harus kita jaga. Ini menjadi bagian kita evaluasi
sekaligus pembahasan dalam apel kasatwil,” ucap Sigit.
Lebih
dalam, Apel Kasatwil ini juga melaunching seragam Pamapta. Hal ini merupakan
simbol komitmen Polri yang terus merespons cepat pengaduan masyarakat dengan
memanfaatkan pelayanan digital 110.
“Sehingga
saat ada pengaduan, Polri bisa segera turun, termasuk bagaimana kita menguatkan
interaksi pelayanan kehadiran kita di tengah-tengah masyarakat. Tadi kita juga
perkenalkan beberapa model paket terkait pelayanan kepolisian ke depan. Supaya
masyarakat lebih mudah dapatkan pelayanan,” tutup Sigit.


