Polres Sanggau - Seorang warga Kecamatan Parindu, Kabupaten
Sanggau, meninggal dunia setelah tertimpa pohon tumbang saat angin puting
beliung menerjang wilayah tersebut pada Kamis, 20 November 2025. Korban bernama
Mardiyanto, 31 tahun, yang saat itu tengah melakukan pengecekan instalasi
listrik di rumah warga, tidak dapat terselamatkan meski telah mendapat
perawatan intensif di rumah sakit.
Peristiwa itu pertama kali diketahui pada Jumat, 21 November 2025 pukul
10.00 WIB, ketika Polsek Parindu menerima informasi resmi mengenai korban yang
akhirnya meninggal dunia setelah dirujuk ke RS Mitra Medika Pontianak. Kejadian
ini berlangsung di Dusun Pulau Mpoh, Desa Gunam, Kecamatan Parindu, Kabupaten
Sanggau.
Korban yang merupakan warga Dusun Wonosari, Desa Suka Mulya, Kecamatan
Parindu, awalnya berada di rumah Palansius Alex (27), pemilik rumah yang
menjadi lokasi kejadian. Bersama rekannya, David Indrayanto, korban datang
setelah menerima laporan gangguan listrik dari pemilik rumah.
Menurut keterangan saksi David, keduanya tiba di rumah Alex untuk
mengecek instalasi listrik yang diduga mengalami gangguan. Pada saat itu, cuaca
sedang hujan deras disertai angin kencang. Korban memeriksa pitingan lampu di
bagian dapur, sementara David berada di ruang tamu memantau kondisi instalasi
lainnya.
Beberapa menit kemudian, David mendengar suara keras dari arah dapur. Ia
bergegas menuju sumber suara dan mendapati pohon besar telah tumbang menimpa
bagian dapur rumah serta menghimpit tubuh korban. David bersama Alex berusaha
mengevakuasi korban dan segera membawanya ke RSUD Sanggau untuk mendapatkan
penanganan medis.
Setibanya di rumah sakit, orang tua korban, Ahmadi (59), menjelaskan
bahwa hasil rontgen menunjukkan tulang ekor korban mengalami pergeseran parah
dan kaki kiri mengalami keretakan hebat. Melihat kondisi yang terus menurun,
tim medis merujuk korban ke RS Mitra Medika Pontianak sekitar pukul 02.00 WIB.
Namun nahas, setelah menempuh perjalanan menuju Pontianak dan tiba
sekitar pukul 06.00 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia. Keluarga menerima
kejadian ini sebagai musibah akibat cuaca ekstrem dan puting beliung yang
memicu tumbangnya pohon besar di sekitar rumah Alex.
Selain menelan korban jiwa, peristiwa tersebut juga menyebabkan
kerusakan pada rumah milik Palansius Alex. Bagian dapur rusak berat dan total
kerugian diperkirakan mencapai Rp50 juta. Polisi memastikan situasi di lokasi
kejadian tetap aman dan kondusif pasca peristiwa tersebut.
Polsek Parindu bersama Forkopimcam Parindu, tokoh masyarakat, dan tokoh
adat segera melakukan koordinasi untuk memastikan langkah-langkah penanganan
cepat, termasuk pengecekan kondisi lingkungan untuk mencegah potensi kejadian
serupa selama intensitas hujan dan angin kencang masih tinggi.
Kapolsek Parindu, Ipda N. Ling, S.H., M.Sos., menyampaikan belasungkawa
atas peristiwa yang menimpa korban.
“Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya saudara
Mardiyanto. Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk meningkatkan
kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem. Kami mengimbau masyarakat agar berhati-hati
dan segera melaporkan bila ada pohon rapuh atau kondisi lingkungan yang
berpotensi membahayakan,” ujarnya.
Ipda N. Ling menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan pendataan korban,
mengamankan lokasi kejadian, membantu proses evakuasi, serta melaporkan
kejadian tersebut kepada pimpinan.
“Kami berkomitmen
bersinergi dengan pemerintah kecamatan dan seluruh elemen masyarakat untuk
menjaga keamanan dan keselamatan warga, terutama di musim cuaca ekstrem seperti
sekarang,” tambahnya. (Dny Ard / Hms Res Sgu)



